SUBULUSSALAM (Waspada): Warga Subulussalam mendesak Pemko segera merealisasikan aktivasi PDAM Jontor senilai Rp2 miliar yang dijanjikan pada Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 lalu
Sementara PDAM Babah Luhung dan Rundeng rencananya tahun depan. Dari 22 Program Prioritas Pemerintahan Wali Kota Rasyid – Wakil Wali Kota, Nasir (Rabbani) 2025-2030, ‘Subulussalam yang Islami, Maju dan Berkelanjutan’, aktivasi PDAM tercatat di urutan ke-20.
Fakta dalam sebulan terakhir operasional PDAM tidak normal, disebut karena terjadi kerusakan panel.
“Panel terbakar,” pesan WA Junaedi Simbolon, Pelaksana PDAM Jontor ditanya Waspada, Sabtu (12/7), pastikan berupaya mencari solusi untuk perbaikan di sana.
Padahal kata Simbolon, untuk tahun 2025 tak ada biaya operasional PDAM Jontor. Kecuali mungkin, katanya, bisa diupayakan melalui APBK Perubahan.
Fakta kemarau panjang hampir dua bulan di daerah ini berakibat semakin sulit bagi warga untuk mendapatkan air bersih menjadi salah satu indikator jika aktivasi PDAM Jontor perlu secepatnya direalisasikan, terlebih sudah menjadi salah satu program prioritas Rabbani.
Menjadi pertanyaan, saat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Alhaddin dikonfirmasi terpisah mengatakan jika aktivasi PDAM itu masih perencanaan.
Bahkan terkait penarikan anggaran, justru Alhaddin akui belum mengetahui kapan akan dilakukan.
Kerusakan belum terperbaiki sempurna, anggaran dijanjikan tak diketahui kapan terealisasi, padahal kebutuhan air bersih tak bisa ditunda atau diganti dengan apapun, lain lagi tahun 2025 sudah berlalu enam bulan, akan terealisasikankah janji Pemko itu?
Pemko melalui Dinas PUPR diharapkan tidak sebatas janji, warga butuh air bersih.
Lalu, soal antisipasi dan upaya perbaikan kerusakan panel sebelum penarikan anggaran, Alhaddin mengatakan masih menunggu, melihat dan berharap ke depan lebih baik. (b17)