Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Webinar Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo Sukses

Webinar Indikasi Geografis Kopi Arabika Gayo Sukses
Tampak para peserta sangat antusias dalam mengikuti wabinar via zoom meeting yang digagas oleh IGIS. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

LANGSA (Waspada) : Indonesia’s Geographical Indication Show (IGIS) sukses mengelar Webinar mengupas tentang Kopi Arabika Gayo yang sudah mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis, dan bagaimana Traceability atau penulusuran yang terjadi di lapangan dan masih banyak lagi, Senin (12/12) lalu via zoom meeting.

Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada Waspada.id, Rabu (14/12) dimana pembahasan pada acara webinar ini, dilihat melalui 4 cara pandang diantaranya, Gunawan, S.Si – Sub-coordinator of Geographic Indication Examination, Directorate of Trademark and GI, Directorate General of Intellectual Property, Ministry of Law and Human Rights.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Lalu, Ir. Khalid sebagafi Representative of Gayo Arabica Coffee Geographical Indication Protection Society (MPKG). Dr. Muhammad Fuad, S.E., M.M – Coordinator of the LPPM Career and Business Development Center, Lecturer Management Study Program, Faculty of Economics, Samudra University dan M. Rifan – Internal Control Plan dan Certification Expert (ARISE+).

Brand Activists dari Aceh, Yogi Prahananda menyatakan IGIS adalah sebuah inisiatif untuk menunjukkan bahwa Indikasi Geografis lebih dari sekadar soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya.

Lantas, Yogi, menyatakan melalui pendekatan jurnal kuliner, IGIS ingin mengajak seluruh pihak, mulai dari pemilik modal, eksportir, potential buyer, asosiasi, komunitas, pecinta kuliner, praktisi kuliner, penggiat usaha, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum untuk lebih meningkatkan dukungannya pada upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing, dan penguatan posisi Indonesia melalui keaslian dan kualitas produk yang premium.

IGIS diinisiasi oleh Arise+ Indonesia yang merupakan salah satu inisiatif kerja sama Uni Eropa-Indonesia dan di bawah lindungan Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

“ARISE+ Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam kinerja dan daya saing perdagangan melalui peningkatan kapasitas petani dan asosiasi produsen Indikasi Geografis, peningkatan tata kelola dan regulasi Indikasi Geografis, serta pengembangan strategi branding dan promosi untuk Indikasi Geografis Indonesia,” kata Yogi.

Kemudian penelusuran atau Traceability yang bertujuan memberikan pengetahuan tambahan kepada Masyarakat Pemerhati Indikasi Geografis (MPIG) terkait informasi strategi dalam sistem penelusuran produk sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi bagi masyarakat pemerhati Indikasi Geografis dalam melaksanakan pengembangan Kopi Arabika Gayo kedepanya sehingga bisa berujung pada penambahan ekonomi buat masyarakat dan daerah.

“Peserta Webinar tersebut selain dihadiri oleh para pemerhati Indikasi Geografis Indonesia, pesertanya ada juga dari Mahasiswa dan dari peminat Food and Beverage,” tandas Yogi. (crp).

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE