LANGSA (Waspada) : Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, SE, menegaskan bahwa pemakaian narkotika apapun jenisnya termasuk sabu akan membuat orang pungoe (gila—red) karena otak manusia digerogoti.
“Saudara tahu tidak bahwa narkotika jenis sabu itu akan membuat pemakaiannya pungeo alias gila, makanya barang haram itu kita wajib memerangi serta menolak kehadiran di tengah masyarakat kita,” terang Werdha, di Aula Kantor Geuchik Gampong Sungai Pauh Firdaus, Selasa (10/10).
Menurutnya, secara sepakat dan wajib menghancurkan peredaran gelap narkoba yang kini tengah marak di tengah masyarakat karena dampak narkoba itu menggerogoti otak manusia hingga membuat orang pungoe bahkan bisa kita katakan selamat tinggal otak sehat.

“Peredaran narkoba saat ini sangat merajalela maka dari itu kita harus hancurkan dagangan para bandar narkoba bahkan pemerintah gampong tidak perlu sungkan membuat baliho besar penolakan narkoba,” ujarnya.
Masih katanya, trik kita adalah patahkan dagangan mereka dan sampaikan kepada anak-anak kita yang belum terkena narkoba jauhi narkoba dan tetap upayakan pintarkan masyarakat untuk perangi serta mematahkan dagangan narkoba.
Hasil dari pemeriksaan dan pengakuan para kurir narkoba kenapa terjadi marak narkoba yang pertama karena faktor kemiskinan dan ketidak pahaman atas penyalahgunaan narkoba.
“Pengaruh sabu itu sekitar 13 jam kemudian dimana sebelumnya bawaannya happy saja, setelah itu akan terus mencari barang haram tersebut hingga kecanduan,” ungkap Werdha yang pernah menjadi Kepala BNN Pidie itu.
Lebih tragisnya, ada bandar narkoba yang membangun masjid dan itu seperti seperti cerita Wali Songo Sunan Bonang yang mengatakan pada saat itu ada yang merampok harta orang kaya lalu dibagikan kepada masyarakat.
Namun Wali Songo Sunan Bonang menyatakan bahwa apa yang sudah dilakukan itu tidak benar, seperti mencuci pakaianmu dengan air kencingmu sendiri artinya tidak akan bersih pakaian itu.
“Jadi saat ini para bandar narkoba itu berlagak seperti Robin Hood dimana kehadirannya seperti pahlawan dan kita masyarakat tidak boleh tertipu oleh mereka,” urainya.
Sementara itu Geuchik Gampong Sungai Pauh Firdaus, Hendra Saputra SH, menyatakan saat ini gampong yang dipimpinnya masih adanya kurir narkoba yang hingga saat ini belum bisa diatasi dan butuh kerjasama dengan BNN untuk memberantasnya.
Bahkan, kata Hendra, para kurir narkoba ini sudah pernah kedapatan namun pihak gampong tidak menemukan barang bukti dan ini yang sulit dilakukan pencegahan.
“Kita buat langkah yang konkret kedepannya agar dapat menghalau para kurir atau bandar narkoba,” pintanya.
Hadir dalam acara ‘Weh hate’ yang dibalut dengan fasilitasi dan asistensi pelaksanaan advokasi program ketahanan keluarga berbasis sumber daya pembangunan desa, di Aula Gampong Sungai Pauh Firdaus, Kecamatan Langsa Barat, Sekdes, Isdaini dan seluruh perangkat gampong. (crp).