SINGKIL (Waspada): TP PKK Kabupaten Aceh Singkil menyalurkan ribuan bibit sayuran siap tanam, untuk masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil.
Benih sayuran serta alat pertanian lengkap dengan pupuk organik itu diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Pangan Abdul Haris, mewakili Pj Bupati Drs Azmi, bersama mewakili Dinas Pertanian, mewakili Camat Gunung Meriah, serta Penyuluh Pertanian setempat.
Bantuan benih siap tanam itu diberikan kepada masyarakat, Kecamatan Gunung Meriah, Kamis (21/12), untuk mendukung ketahanan pangan, dalam pengendalian inflasi dan pencegahan stunting yang sistemnya berkepenjangan.
Benih sayur yang disemai berupa cabai merah, rawit, terong dan lain-lain ini diberikan kepada masyarakat agar bisa ditanam dan dikembangkan untuk kebutuhan sehari-hari dirumah, dalam mewujudkan pangan sehat Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, Ny Emma Malini Azmi mengajak masyarakat agar memiliki kemauan kuat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam sayur-sayuran.
Jika ada kemauan kita untuk menanam, Insyaallah kedepan akan ada hasil yang dapat kita manfaatkan. Dari modal benih sayuran dan alat pertanian yang diberikan ini, kita harapkan kedepan hasilnya dapat membantu perekonomian keluarga ibu-ibu.
Sehingga tanpa harus membeli namun kebutuhan sayuran segar keluarga yang kaya unsur gizi nabati tanpa bahan kimia dapat terpenuhi, ucapnya.
Kepala Dinas Pangan Aceh Singkil Abdul Haris SP MM mengatakan, penyaluran bantuan benih sayuran yang dilaksanakan ini merupakan program TP PKK Aceh Singkil, yang bertujuan untuk melaksanakan program pemenuhan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman).
Kegiatan ini bersumber dari pembiayaan dana Insentif Fiskal tahun 2023 yang diberikan kepada Pemkab Aceh Singkil senilai Rp9,8 miliar, atas keberhasilan dalam pengendalian inflasi daerah.
Kita manfaatkan sedikit anggaran dari Insentif Fiskal ini, untuk upaya pencegahan stunting, ucap Haris.
Kegiatan ini awalnya hanya pembagian bibit yang masih dikemas. Namun Dinas Pangan mengambil inisiatif, agar masyarakat bisa lebih mudah tinggal menanam sehingga kami semaikan terlebih dahulu.
Kita khawatir kalau bibit yang belum disemai kita serahkan, jika saat semai kurang bagus hasilnya, masyarakat putus asa dan tidak dilanjutkan.
“Kalau sudah semai seperti ini hanya tinggal pindah tempat ke lahan atau polibet, Insyaallah risiko kegagalan sangat kecil,” ucap Haris.
Kita harapkan semua masyarakat kedepan dapat menikmati hasil panen sayuran segar dan sehat, yang ditanam sendiri tanpa bahan kimia, pungkasnya. (B25)