DPRK Aceh Tamiang mendukung petani nilam sebagai upaya Pemerintah Daerah Aceh Tamiang dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani di Aceh Tamiang.
“Kami sangat mendukung petani nilam di Aceh Tamiang,” tegas Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur, S.E., kepada Waspada.id, Rabu (12/11).
Menurut Muhammad Nur, dukungan terhadap petani nilam bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Apalagi, katanya, bagi petani nilam di Aceh Tamiang, sudah ada Rumah Produksi Bersama (RPB) Nilam yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.
Menurut Muhammad Nur, yang beberapa waktu lalu menghadiri peresmian Rumah Produksi Nilam Aceh Tamiang di Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, fasilitas Rumah Produksi Bersama tersebut bertujuan mengoptimalkan potensi nilam di Aceh Tamiang yang pengelolaannya diserahkan kepada Koperasi Produsen Aroma Tamiang Makmur.
Menurut Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur, aktivitas tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk membangkitkan kembali sektor nilam karena hasil produksinya sudah menarik minat investor.

“Rumah Produksi Bersama tentu saja menjadi pusat produksi dan kebangkitan sektor nilam di Aceh Tamiang, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya para petani nilam di Aceh Tamiang.”
Muhammad Nur mengatakan, penyerahan pengelolaan RPB Nilam kepada koperasi lokal, yaitu Koperasi Produsen Aroma Tamiang Makmur, merupakan kebijakan baik dari Pemkab Aceh Tamiang karena melibatkan koperasi dalam pengelolaan.
“Kami sebagai legislatif mendukung Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengaktifkan rumah produksi ini sebagai salah satu upaya optimalisasi sumber daya alam nilam di Aceh Tamiang,” tegasnya.
Muhammad Nur menyebutkan, berdasarkan informasi pemberitaan di media, potensi nilam Aceh Tamiang sudah menarik perhatian, salah satunya dari pasar di Cina.
Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang juga menjelaskan, Rumah Produksi Nilam yang akan dikelola oleh Koperasi Aroma Tamiang Makmur di Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pusat inovasi dan pengolahan minyak nilam yang menggerakkan semangat kemandirian dan pemberdayaan masyarakat di Aceh Tamiang.
Bahkan, imbuh Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang dari Partai Demokrat, dengan memadukan teknologi modern dan praktik ramah lingkungan, rumah produksi ini menjadi penghubung antara petani lokal dan pasar nasional maupun internasional.
Muhammad Nur juga memberikan saran bahwa fokusnya tidak hanya pada produksi minyak nilam berkualitas tinggi, tetapi juga pada pemberdayaan petani melalui pelatihan, pengembangan produk turunan, dan dukungan penuh terhadap pertanian berkelanjutan di Aceh Tamiang.

“Rumah Produksi Nilam adalah bukti nyata bahwa kerja sama dan inovasi dapat membawa perubahan, menjadikan Aceh Tamiang sebagai ikon industri minyak atsiri yang berdaya saing dan berdampak terhadap ekonomi, terutama sebagai upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan kepada petani,” ujarnya.
Seperti kita ketahui melalui program Kementerian Koperasi dan UKM RI tahun 2024, Aceh Tamiang menjadi satu dari lima kabupaten di Indonesia yang menerima bantuan Rumah Produksi Bersama Nilam.
“Karena itu, kami dari DPRK Aceh Tamiang sangat mendukung program ini,” tegas Muhammad Nur.
Pembangunan RPB di Kampung Perupuk dan Batang Ara, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan bukti nyata komitmen Pemkab Aceh Tamiang untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.
(Parlementaria)












