Edisi Maulidurrasul 1444 H
Seperti tertuang dalam al-Qur’an surat al-Fath/48: 29, terdapat 4 ciri pengikut Nabi Muhammad Saw. Pertama, bersikap tegas terhadap kekafiran dengan segala bentuknya, termasuk kejahatan dan kemunkaran (asyidda’u ‘alal kuffar). Al-Qur’an menggunakan term tegas karena menyangkut prinsip. Jika menyagkut prinsip tidak ada tawar menawar.
Nabi Muhammad Saw adalah seorang yang lemah lembut dan tidak pernah marah, namun ketika agamanya dihina dia bertindak dengan tegas dan lugas.
Kedua, saling mengasihi sesama umat Islam dengan tidak menyakiti hati mereka. Berbeda dengan terhadap kafir, terhadap sesama, beliau sangat lemah lembut dan mengalah. Mungkin itu bedanya dengan fenomena yang ada di akhir zaman, yaitu yang terjadi sebaliknya. Tegas terhadap orang muslim tetapi kasih sayang dengan yang bukan Muslim, dengan selalu mengalah dan mengalah.
Ketiga, gemar dalam beribadah (tarahum rukka’an sujjada), tidak hanya ibadah wajib melainkan juga ibadah sunat. Di antara tanda gemar beribadah ialah terdapat tanda di wajah, kendati bukan satu-satunya. Bagi pengikut Nabi, masjid adalah tempatnya yang ketiga setelah rumah dan tempat bekerja. Sebab itulah syiar masjid menjadi ciri dari masyarakat pengikut Nabi.
Keempat, selalu mengharap keredhaan Allah dalam setiap tarikan nafas kehidupan. Allah di awal, di tengah dan di akhir, sehingga kedekatan dengan-Nya menjadi keniscayaan, ditandai dengan prilaku keseharian, yang oleh kaum sufi menyebutnya dengan ‘ahwal’, atau kondisi kejiwaan sebagai bukti kedekatan kepada Tuhan, seperti al-uns (rasa berteman), al-ikhlash (menerima apapun yang diterima), at-taqwa (selalu menampilkan kepatuhan terhadap perintah Allah), tawadhu’ (rendah hati), khauf (takut kepada Allah, sehingga berupaya mendekati-Nya dengan prilaku keshalihan), dan asy-syukur (mensyukuri semua nikmat Tuhan).
………02-Rabi’ul Awwal 1444 H
