Scroll Untuk Membaca

Al-bayan

Mensyukuri Kemerdekaan

Mensyukuri Kemerdekaan
Kecil Besar
14px

Oleh Murni

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku” (QS. Al-Baqarah: 152)

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Tanda bersyukur bagi seorang hamba kepada Allah adalah dengan mengingat-Nya dan tidak mengingkari-Nya. Sungguh banyak nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya baik yang disadari maupun yang luput dari manusia. Termasuk nikmat kemerdekaan ini, ditengah hiruk pikuk pertikaian berbagai negara. Lihatlah saudara-saudara kita yang ada di Palestina, tak henti-henti serangan yang mengenainya. Hingga saat ini, menikmati kemerdekaan bagi saudara-saudara kita adalah hal yang sangat sulit. Ketika kita telah merasakan nikmatnya kemerdekaan, maka sudah selayaknya kita mensyukurinya. Tentunya dengan mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang dapat membangun peradaban bangsa.

Sayangnya, manusia seringkali lalai ketika nikmat itu telah menyertainya. Nikmat yang disadari manusia tatkala mendapat harta yang banyak, keturunan yang ideal, kedudukan, jabatan, kekuasaan dan masih banyak lagi. Namun tidak sedikit nikmat yang sering luput dari manusia yakni kemerdekaan, kesehatan dan waktu luang untuk berbuat baik sehingga habis masa usia tanpa disadari. Padahal, nikmat duniawi yang fana hanya semu tanpa diiringi bentuk hakikat kesyukuran.

Tatkala seseorang diberi harta yang banyak, maka tanda kesyukurannya adalah dengan memuji Allah dan membelanjakan hartanya di jalan Allah. Bukankah perniagaan di jalan Allah adalah sebaik-baik jalan yang tidak pernah merugi? Allah berfirman di dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahamensyukuri” (QS. Fathir : 29-30).

Ketika seseorang diberi upah atas pekerjaan atau amanah yang diberikan, maka tanda bersyukurnya adalah dengan memuji Allah menjalankan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Tidak malah menjadikan amanah sebagai jalan untuk memperkaya diri, berbuat sewenang-wenang dan menzhalimi rakyat. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Mahamendengar lagi Mahamelihat” (QS. An-Nisaa’: 58).

Sejatinya, hakikat menikmati kemerdekaan adalah tatkala seorang mukmin dapat menjalankan ibadahnya tanpa gangguan dan kecaman. Maka seharusnya kenikmatan ini adalah permohonan terbaik bagi seorang muslim. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an, “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al kitab dan al hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (QS. Ali Imran: 164).

Dalam Surah yang lain Allah berfirman, “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus” (QS. Al-Ma’idah : 15-16).

Mudah-mudahan Allah memberi karunia kepada kita untuk mensyukuri segala nikmat-Nya dengan penuh tanggung jawab. Mengisi kemerdekaan ini dengan menjalankan ketentuan Allah sesuai dengan yang disyari’atkan. Membangun bangsa harus dimulai dengan membangun diri sendiri sebagai bentuk rasa kesyukuran atas kemerdekaan ini. Bukankah Allah justru menambah nikmat-Nya jika manusia beryukur? Maka raihlah nikmat Allah tersebut dengan jalan ketaatan dan bermohon untuk senantiasa dapat mensyukuri nikmat yang diberikan. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

(Guru Pesantren Darul Mursyid / PDM)L, Tapanuli Selatan)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE