Al-bayan

Renungan Waktu Dan Kewajiban Insan

Renungan Waktu Dan Kewajiban Insan
Kecil Besar
14px

Oleh Drs Tgk H Ameer Hamzah

Renungan waktu dan kewajiban insan adalah renungan yang menyerukan umat Islam untuk introspeksi diri mengenai pemanfaatan waktu, berdasarkan Surah Al-‘Asr.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

1. Tujuan Penciptaan (Fitrah)


Manusia diciptakan hanya untuk menyembah Allah (illā liya‘budūn). Mengenal Allah yang sebenarnya hanya bisa melalui wahyu, bukan hanya berdasarkan kepercayaan Tuhannya orang primitif. Umat Islam harus bersyukur karena diberi wahyu yang mengajarkan keimanan sejati dan jalan menuju Surga (delapan pintu) atau Neraka (tujuh pintu).

2. Peringatan tentang Waktu


Allah bersumpah demi masa (Wal ‘Asr), menyatakan bahwa sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian (Innal-insāna lafī khusr). Kerugian terjadi ketika waktu dihabiskan untuk urusan duniawi dan melupakan ibadah.

3. Empat Golongan yang Selamat


Manusia yang tidak merugi hanya empat golongan (QS. Al-‘Asr ayat 3):
1. Orang yang Beriman: Meyakini enam Rukun Iman. Keimanan ini membedakan muslim dari penganut agama lain yang menolak kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
2. Mengerjakan Kebajikan (Wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti).
3. Saling Menasihati dalam Kebenaran (Wa tawāṣau bil-ḥaqqi).
4. Saling Menasihati dalam Kesabaran (Wa tawāṣau biṣ-ṣabr).

4. Kewajiban Introspeksi dan Salat


Setiap muslim wajib merenungkan apa yang telah dipersiapkan untuk hari esok (akhirat). Waktu diibaratkan pedang (Al-waktu kas-saif): jika tidak dimanfaatkan, waktu akan memotong dan merugikan kita.

Lupa kepada Allah menyebabkan seseorang lupa pada dirinya sendiri dan menjadi fasik. Bentuk lupa diri yang paling nyata adalah meninggalkan salat lima waktu. Salat adalah tiang agama (Imaduddin) yang akan diperiksa pertama setelah kematian, dan ia berfungsi untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar (tanha ‘anil-fahsyā’i wal-munkar).

5. Pelajaran Akhir


• Muawiyah bin Abi Sufyan: Mengajarkan agar amal saleh harus lebih besar daripada kekejaman (kesalahan). Di masa tuanya, ia gigih melaksanakan salat sunah.
• Abu Nawas (Hasan bin Hani): Mengingatkan dengan syairnya: “Sedangkan umurku setiap hari semakin berkurang, dan dosa-dosaku setiap hari semakin bertumpuk. Ke mana aku akan membawa dosa ini?”

Pesan utamanya: Jangan sia-siakan waktu. Gunakanlah lima waktu sebelum datang lima kesempitan (seperti hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit).

Penulis adalah Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh dan Penulis Al-Bayan Harian Waspada

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE