Scroll Untuk Membaca

AcehAl-bayan

Tafakur Al Juwaini Imam Al Haramain: Ahli Fikih Syafi’iyyah Abad Ke-5 Hijriah Dari Naisabur

Tafakur Al Juwaini Imam Al Haramain: Ahli Fikih Syafi’iyyah Abad Ke-5 Hijriah Dari Naisabur
Kecil Besar
14px

Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)

Imam Abu Al Ma’ali Al Juwaini (امام ابو المعالي الجويني) yang biasa disebut dengan julukan Imam Al Haramain (امام الحرمين) adalah sosok ulama Syafi’iyah yang ahli dalam bidang ilmu fikih dan ushul fikih. Beliau dilahirkan di Naisabur wilayah Khurasan – Persia pada tanggal 18 Muharram tahun 419 Hijriah bertepatan dengan tanggal 22 Februari tahun 1028 Miladiah dan wafat di desa Busytanikan- Naisabur pada hari Selasa malam Rabu tanggal 25 Rabi’ul Akhir tahun 478 Hijriah bertepatan dengan tanggal 20 Agustus tahun 1085 Miladiah dalam usia 57 tahun.

Secara sosial, politik, dan ekonomi Naisabur tanah tempat kelahiran Imam Al Juwaini Al Haramain merupakan wilayah Khurasan – Persia yang selalu diperebutkan, karena wilayah ini terkenal sebagai wilayah pertanian yang sangat subur serta strategis dari segi letaknya. Bahkan, berbagai dinasti silih berganti menguasai daerah tersebut.

Sejak tahun 254 Hijriah, dinasti Safariyah mengendalikan kekuasaan daerah tersebut sampai akhirnya ditumbangkan oleh dinasti Samaniyah pada tahun 290 Hijriah. Kemudian dinasti Ghaznawiyah menumbangkan dinasti Samaniyah lalu dinasti Ghaznawiyah ditaklukkan oleh dinasti Buwaihiyah dan akhirnya dinasti Saljukiyah menjadi pengendali kekuasaan di Naisabur wilayah Khurasan – Persia.

Al Juwaini Imam Al Haramain memiliki nama lengkap Imam Abu Al Ma’ali Abdul Malik Bin Abdillah Bin Yusuf Bin Muhammad Bin Abdillah Bin Hayyuwiyah Al Juwaini Al Naisaburi. Ayahnya bernama Abu Muhammad Abdullah Bin Yusuf adalah seorang ulama besar pada zamannya yang ahli dalam bidang tafsir, fikih, dan bahasa Arab.

Sedangkan paman Al Juwaini Imam Al Haramain bernama Abu Al Hasan Ali Bin Yusuf Bin Abdullah Bin Yusuf adalah ulama terkenal dengan julukan Syekh Hijaz. Al Juwaini Imam Al Haramain disamping berguru kepada ayahnya, juga berguru kepada saudara-saudaranya sendiri yaitu Imam Abu Muhammad Al Juwaini, Imam Abu Nu’aim, Imam Abu Abdurrahman Al Sulami, dan Imam Ibnu Syafzan.

Adapun gurunya yang lain, di antaranya adalah Imam Fadhlullah Bin Ahmad Bin Muhammaf Al Mihani, al Qadhi Husain Bin Muhammad Bin Ahmad, Imam Abu al Qasim al Faurani, Imam Abu Bakar Ahmad al Asbahani al Tamimi, dan lain lainnya. Sedangkan murid Al Juwaini Imam Al Haramain yang paling terkenal adalah Imam Al Ghazali, Imam Muhammad Bin Fadhl Al Furawi, Imam Abu al Qasim al Anshari, Imam Abu al Hasan al Tha’i, Imam Abu Hafash al Sarkhasi al Syirazi, dan putranya sendiri yang bernama Syekh Abu Al Qasim Mudzaffar Bin Imam Alharamain Abdul Malik Al Juwaini.

Selain itu, Al Juwaini populer dengan sebutan Imam Al Haramain karena ia pernah menjadi imam shalat di masjid Nabawi dan masjid al Haram selama kurang lebih lima tahun. Al Juwaini Imam Al Haramain juga mendapatkan julukan Fakhrul Islam yang artinya Kebanggaan Islam. Kemudian, Al Juwaini Imam Al Haramain terpaksa meninggalkan Naisabur kota kelahirannya selama empat tahun dikarenakan adanya fitnah, yaitu pada tahun 443 Hijriah sampai dengan tahun 447 Hijriah.

Pada waktu itu Al Juwaini Imam Al Haramain meninggalkan Naisabur menuju ke kota Mu’askar untuk selanjutnya pergi ke Baghdad (berguru kepada Abu Muhammad Al Jauhari sambil menelaah kitab-kitab karya Imam Al Baqillani), Isfahan ( berguru kepada Abu Nu’aim Al Isfajhani penulis kitab Hilyat al Auliya’), Mekkah, dan Madinah.

Sekembalinya Al Juwaini Imam Al Haramain ke Naisabur pada tahun 447 Hijriah ia menjadi pengajar tetap di Madrasah al Nidzamiyah Nisabur selama 23 tahun sampai beliau wafat. Sebagai seorang ulama, Al Juwaini Imam Al Haramain tentunya memiliki banyak karya akademik.

Adapun di antara karya akademik tersebut adalah kitab Nihayat al Mathlab fi Dirasat al Madzhab (dalam bidang fikih), kitab al Silsilah fi Ma’rifat al Qaulain Wa al Wajhain ‘Ala Madzhab al Syafi’i (dalam bidang fikih), kitab Risalah fi Fiqh, kitab Mukhtashar al Nihayah (dalam bidang fikih), kitab al Irsyad fi Ushul Fiqh (dalam bidang ushul fikih), kitab al Waraqat fi Ushul al Fiqh (dalam bidang ushulm fikih), kitab Risalatun fi al Taqlid wa al Ijtihad (dalam bidang ushul fikih), kitab al Tuhfah (dalam bidang ushul fikih), kitab al Irsyad Ila Qawa’id al Adilah fi Ushul al I’tiqad (dalam bidang aqidah), kitab al Syamil fi Ushuliddin (dalam bidang aqidah), kitab al Aqidatu al Nidzamiyah (dalam bidang aqidah), kitab al Durrat al Madhiyah Fima Waqa’a Min Khilafin Baina al Syafi’iyah wa Hanafiyah (dalam bidang perbandingan madzhab), kitab al Asalib fi al Khilafiyat (dalam bidang perbandingan madzhab), kitab Ghanyat al Mustarsyidin fi Khilaf (dalam bidang perbandingan mafzhab) dan lain-lainnya.

Al Juwaini mendapatkan penyematan sebagai Imam Al Haramain pertama kali dari Syekh Husein Al Baghawi (W.516.H) penulis kitab tafsir Ma’alim al Tanzil. Kemudian disusul oleh Syekh Ibnu Abi Al Dam (W.642.H) penulis kitab Adab al Qadha’. Dan setelah itu banyak ulama yang menyebut Al Juwaini dengan gelar Imam Al Haramain, seperti Imam Abdul Karim Al Rafi’i (W.623.H), Imam Yahya Bin Syaraf Al Nawawi (W.676.H), Imam Badruddin Al Zarkasyi (W.794.H), Syekh Al Qadhi Abu Bakar Ibnu Arabi (W.543.H) di dalam kitabnya Syarh al Tirmidzi, Imam Ibnu Shalah (W.643.H) di dalam kitabnya Musykil al Wasith, Syekh Ibnu Abdu Al Syakur (W.1119.H) di dalam kitabnya Muslim al Tsubut, Syekh Ibnu Hisyam (W.761.H) di dalam kitabnya Mughni al Labib, dan lain-lain.

Selanjutnya, Syekh Abu Hasan Ali Bin Fadhal Bin Ali Al Mujasyi mengatakan, Sungguh aku tak pernah melihat seorang pencari ilmu seperti Al Juwaini Imam Al Haramain. Adapun Syekh Ali Bin Hasan Bin Abi Thayyib di dalam kitab Dumyat al Qashr menuliskan bawa Al Juwaini Imam Al Haramain di saat menjelaskan fikih peris seperti Imam Al Muzani murid Imam Syafi’i.

Penjelasannya tentang fikih mengalir seperti beningnya tetesan air embun. Al Juwaini Imam Al Haramain adalah tokoh ulama yang telah banyak memberikan sumbangan ilmu bagi umat Islam.

Semoga Al Juwaini Imam Al Haramain mendapatkan limpahan pahala yang besar dari Allah Swt. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahua’lam. WASPADA.id

Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE