Berita FotoMedan

Medan Banjir Di Kota Tua Kesawan

Medan Banjir Di Kota Tua Kesawan
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Kota Medan dikepung banjir pada Kamis (27/11/2025). Hampir semua kawasan, baik di pinggiran maupun inti kota, terendam air. Banjir terjadi karena sungai tidak mampu lagi menampung debit air.

Seperti di kawasan Kota Tua Kesawan, Jalan Jenderal Ahmad Yani tak luput dari banjir. Begitu juga kawasan Lapangan Merdeka, Jalan Balai Kota, Jalan Palang Merah dan Jalan Perniagaan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kawasan Kesawan yang baru dibongkar untuk diperbaiki drainasenya menjadi sorotan, seperti terlihat dalam foto-foto yang ditampilkan. Revitalisasi Kesawan dan Lapangan Merdeka ternoda banjir besar pada Kamis, 27 November 2025.

Mengatasi persoalan banjir di Kota Medan bukan soal besarnya anggaran yang digelontorkan. Bukan soal angka, namun itu diukur tepat sasaran dan bermanfaat atau tidak.

Jika anggaran semakin besar, celah korupsi semakin besar pula. Contoh, di masa Wali Kota Medan Bobby Nasution, membangun kolam retensi, drainase sistem u-dict, pompa air dan pembebasan lahan yang anggarannya cukup besar, dinilai gagal. Hujan sebentar, Medan tetap banjir.

Hal itu kembali ditegaskan pengamat lingkungan, Jaya Arjuna kepada Waspada.id, Jumat (28/11/2025), sore. ‘’Hujan turun, air tetap saja menggenangi jalan dan pemukiman,’’ cetusnya.

Jaya menyebut Wali Kota Medan, Rico Waas harus jeli memanfaatkan anggaran, jangan terjebak masa lalu. ‘’Masa Wali Kota Bobby Nasution, anggaran besar untuk pengendalian banjir, terbukti gagal,’’ terangnya.

Untuk itu Jaya menawarkan solusi dengan cara membebaskan sedimen. ‘’Korek 8 juta meter kubik sedimen yang ada di Kota Medan, termasuk sedimen yang ada di muara Sungai/Kuala Deli,’’ ujarnya.

Saat ini sungai besar dan kecil serta seluruh parit di Kota Medan dipenuhi dengan sedimen, baik berupa tanah atau lumpur, sampah plastik dan tumbuhan hingga bebatuan.

‘’Nah, ini tidak pernah dikorek menyeluruh sejak zaman Wali Kota Abbdilah yang lokasi banjirnya masih 117 titik, dibanding saat ini sudah mencapai 1.350 titik. Kondisi seluruh sungai dan parit di Medan dipenuhi sedimen harus dikorek, harus dibersihkan,’’ tandasnya.

‘’Sungai dulu yang dinormalisasi, baru parit,’’ tegas Jaya Arjuna. (Berita & Foto-foto: Waspada.id/Surya Efendi)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE