AcehBerita FotoLapsus

Potret Duka Kehidupan Korban Bencana Sumatra

Potret Duka Kehidupan Korban Bencana Sumatra
Kecil Besar
14px

Foto: & Narasi: Muhammad Faisal/Hasriwal AS

MEMASUKI pekan ketiga bencana Sumatra, ribuan korban bencana banjir bandang, longsor ditambah hantaman kayu gelondongan melanda berbagai wilayah di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, karena alam murka membuat waktu terasa berhent tetapi penderitaan terus berjalan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
oplus_1048608

Ribuan korban terdampak langsung bagai hidup terbingkai dalam tenda pengungsian, antrean bantuan, dan perjuangan melawan trauma yang tak kunjung usai.

oplus_1048576

Hingga kini, korban meninggal dunia hampir tembus 1.000 orang, ratusan masih hilang entah hanyut kemana terbawa arus dan terpendam dalam lumpur setinggi bubung atap rumah.

oplus_1048608

Memasuki pekan kedua, Wartawan’ Foto Waspada, Muhammad Faisal, terjun langsung bersama rombongan Konsulat Jeneral Malaysia di Medan, membawa misi kemanusiaan dan solidaritas mengharukan saat melaksanakan Program Peduli Bencana Banjir (P2B2) bersama tim gabungan yang terdiri dari Mercy Malaysia, Diaspora Malaysia di Medan, dan Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI), beri bantuan untuk korban bencana banjir di Aceh Tamiang, dan Tanjung Pura, Sumatera Utara, Rabu (10/12).

oplus_1048608

Tampak bangunan rata, lumpur mengering, dan puing-puing saksi bisu, kemarahan alam yang tak terbendung oleh manusia.

Korban jiwa bergelimpangan, ada yang kehilangan ayah, ibu, dan anak. Bahkan tak sedikit di antara mereka kehilangan sanak saudara yang sampai hari ini belum kunjung ditemukan jasadnya.

oplus_1048624

Bahkan beberapa kampung hilang, lenyap entah kemana tak berbekas.
Anak-anak kehilangan sekolah, bahkan kehilangan kawan bermain.

Kini, penderitaan yang dialami ribuan korban yang selamat dari terjangan banjir membawa lumpur dan kayu gelondongan, hidup terlunta menginap di berbagai tempat sebisanya.

oplus_1048608

Hingga pekan pertama, penderita dan trauma paling pedih sangat dirasakan. Tak ada makan, air bersih, tempat berteduh. Sebaliknya, mereka yang memiliki kewenangan mengambil kebijakan hanya sibuk dengan wacana dan statik menghitung korban. Mirisnya, ada yang berkedok membantu dengan mencari kesempatan dalam kesusahan warga untuk viral di medsos.

Rasa kemanusiaan masyarakat lebih tinggi, dan berbagai kelompok maupun mereka yang memiliki kepedulian tinggi lebih dulu datang dan terjun langsung membawa bantuan kemanusiaan. Tak ketinggalan alumni angkatan 1987 SMA Josua Medan dan Komunitas Intelektual dan Sosial Teknik Sipil 88 Institut Teknologi Medan (ITM) turut empati dengan berbagi kepedulian kepada korban yang hidup dalam gelap gulita, hanya ada penenangan gemericik cahaya bulan dan bintang bintang, bagai kehidupan di alam tak nyata.

oplus_1048608

Tenda, posko kesehatan, dapur umum kini mulai menunjukan aktivitas. Penerangan dan alat komunikasi yang total tak berfungsi, kini sebagian wilayah yang terdampak bencana mulai dapat diakses.

Belum meratanya pembagian logistik terutama pangan dan air bersih, masih dirasakan mereka yang hidup di ruang sempit, tanpa privasi dan rentan terhadap dinginnya malam atau teriknya siang. Makanan yang tersedia seringkali berupa mi instan atau nasi bungkus yang jauh dari gizi layak, terutama untuk balita, lansia, dan ibu hamil. Kekurangan gizi dan berbagai penyakit mulai mengintai.

Duka dibalut kecemasan masyarakat masih menyelimuti, mengalahkan dinginnya malam tidur tanpa beratap.

oplus_1048592

Solidaritas kehidupan korban bencana Sumatra adalah kisah tentang ketahanan di tengah kesengsaraan yang luar biasa. Mereka kehilangan segalanya, tetapi yang paling menyengsarakan adalah kehilangan harapan jika bantuan dan perhatian terhenti.

Ayo, jangan berhenti menolong sesama!

oplus_1048576
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE