MEDAN (Waspada): Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan melakukan kampanye keamanan pangan di dua pasar di Deliserdang pada Rabu (24/7).
Dua pasar itu yakni Pasar Lubuk Pakam yang terletak di komplek Deli Mas dan Pasar Galang Deliserdang.
Usai melakukan kampanye, Kepala BBPOM di Medan, Drs. M. Suhendri, Apt, M.Farm bersama dengan Humbing lumbangaol, selaku Koordinator pasar, Sahattua silitonga selaku Kepala Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi Disperindag kabupaten Deliserdang, dan jajarannya BBPOM lainnya menyampaikan pihaknya melaksanakan kampanye pangan aman ini merupakan salah satu dari projek prioritas nasional yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu keamanan pangan desa, pangan jajan anak sekolah aman, dan pasar aman dari bahan berbahaya.
Dan kali ini pihaknya melakukan kampanye sekaligus pemeriksaan bahan pangan yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
‘Tujuan dilakukan kegiatan ini merupakan gerakan pasar aman dari bahan berbahaya sehingga kita harus melakukan penyuluhan atau kampanye ke pasar -pasar. Ini juga sebagai salah satu bagaimana kita memproteksi atau melindungi masyarakat, apalagi kita tau pasar adalah tempat semua sumber untuk bahan produksi. Bahan baku ini ada disini sehingga kita periksa dan berikan penyuluhan. Kita juga langsung periksa ditempat. Jika ditemukan bahan berbahaya kita akan mendatangi pedagangnya dan menindaklanjuti.
Dijelaskannya juga ada beberapa sampel produk yang diambil pada saat kampanye itu, setidaknya ada 12 jenis berupa tahu, mie basah, bakso, ikan kering, ikan basah, air abu yang dicurigai mengandung boraks, kapur sirih yang diduga digunakan untuk merapuhkan gorengan. Jadi jika kita periksa mengandung borak maka kita akan lakukan penyuluhan lagi kepada mereka. Barangnya kita minta amankan sendiri namun jika kedepan tidak bisa kita bina terpaksa kita lakukan upaya hukum lebih ketat lagi,” tegas Suhendri.
Dalam kesempatan itu disebutkannya beberapa jenis zat berbahaya yang diperiksa terkandung pada bahan pangan itu yang formulin, boraks kemudian zat pewarna berbahaya.
“Kegiatan ini biasa kita lakukan saat ramadhan, lebaran namun kita juga lakukan rutin di hari biasa seperti saat ini,” ucapnya.
Sementara itu, respon pedagang, ada yang mendukung positif namun ada juga pedagang yang merasa ketakutan karena salah persepsi terhadap hadirnya BBPOM. Kampanye itu terpantau berjalan aman dan BBPOM berhasil mengedukasi pedagang terkait menjaga dagangannya dari bahan-bahan berhaya. (Cbud)