PADANG LAWAS (Waspada): Ansor Harahap, Direktur Lingkar Studi Pembagunan Sumatera Utara (LSP Sumut). Melalui debat publik pertama pasangan Calon Bupati (Cabup)/Calon Wakil Bupati (Cawabup) Padang Lawas cukup menjadi dasar pemilih untuk tentukan pilihan.
Demikian disampaikan Ansor Harahap kepada waspada melalui telepon seluler, Minggu (3/11) usia menonton dan menyimak debat publik pertama calon Bupati/Calon Wakil Bupati Padang Lawas di aula hotel Grand Inna Medan.
Dimana Paslon nomor 1, Putra Mahkota Alam Hasibuan-Achmad Fauzan Nasution (PMA- AFN) mampu memanfaatkan waktu dalam menyampaikan Visi-Misi lebih jelas dan komplit, sedang Paslon nomor 2, Ahmad Zarnawi Pasaribu -M. Ifdal Hasayangan Harahap (Adik) tidak mengurai Misi yang merupakan dasar merumuskan program kerja Pemerintah Padang Lawas jika terpilih.
Dalam menjawab permasalahan juga berdasarkan kewenangan, tuntutan kemampuan daerah agar lebih baik, termasuk dalam meningkatkan daya beli masyarakat, sebaliknya Paslon nomor 2 mengandalkan program pusat yang bukan kategori pemberdayaan.
Dan Paslon 1 lebih memikirkan kerja nyata daerah dalam mengatasi masalah sendiri, serta berupaya meningkatkan kemandirian daerah. Sedang Paslon nomor 2 cenderung membiarkan ketergantungan keuangan daerah secara terus menerus kepada Pemerintah Pusat.
Selain itu Paslon nomor 2 juga kurang jujur dalam menyampaikan informasi pembangunan infrastruktur, kurang tepat dalam mengklasifikasikan prestasi pembangunan provinsi dengan kinerja Pemerintah Kabupaten, termasuk dalam pembangunan/perbaikan jalan Provinsi sepanjang -+ 35 Km di Padang Lawas yang merupakan program Provsu.
Selanjutnya terkait pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan rakyat, jawaban Paslon nomor 1 tepat yaitu memperjuangkan lahan masyarakat yang berada di kawasan hutan yang sudah diusahai menjadi lahan perkebunan/pertanian sendiri.
Kemudian program pendirian BUMD sebagai fasilitator dalam distribusi kesejahteraan berbasis perkebunan/pertanian merupakan kebutuhan jangka menengah dan jangka panjang masyarakat Padang Lawas.

Keterangan foto: Pasangan calon Bupati/Calon Wakil Bupati, Putra Mahkota Alam Hasibuan-Achmad Fauzan Nasution (PMA-AFN) Dalam debat mampu menyampaikan jawaban dengan baik.(Waspada/Ist)
Ketika Paslon nomor 2 yang notabenenya pernah menjabat Kepala Daerah Padang Lawas tidak mampu memanfaatkan secara maksimal program pusat dalam mendukung kelangsungan ekonomi masyarakat berbasis perkebunan/pertanian lewat TORA (Tanah Objek Reformasi Agraria).
Di sisi lain, Paslon nomor 1 memiliki komitmen yang kuat dalam memperbaiki pelayanan publik dan produktivitas ASN Padang Lawas, termasuk menyelesaikan dan mengatasi keterlambatan atau tersendatnya hak ASN Padang Lawas baik honorer maupun PNS.
Sementara Paslon nomor 2 yang merupakan bagian dari kekuasaan selama ini tidak memiliki political will dalam penataan birokrasi, diantaranya untuk menciptakan ASN yang produktif dalam memberikan pelayanan publik di berbagai kebutuhan layanan, diperparah hak ASN Padang Lawas banyak yang tidak terpenuhi.
Ansor menambahkan, bahwa Paslon nomor 1 lebih memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam mengikuti trend perkembangan teknologi informasi dalam pembangunan, ditandai dengan rencana program pembuatan aplikasi Padang Lawas Maju untuk menjangkau dan mendekatkan pelayanan publik serta keterbukaan informasi kinerja pemerintah. Aplikasi yang multifungsi dan mudah digunakan adalah program strategis berbasis teknologi dalam memajukan daerah.
Bagaimanapun, terlihat Paslon nomor 1 lebih memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam mengikuti trend perkembangan teknologi informasi dalam pembangunan, ditandai dengan rencana program pembuatan aplikasi Padang Lawas Maju untuk menjangkau dan mendekatkan pelayanan publik serta keterbukaan informasi kinerja pemerintah. Aplikasi yang multifungsi dan mudah digunakan adalah program strategis berbasis teknologi dalam memajukan daerah, jelas Ansor. (a30/B)
teks
Direktur LSP Sumut, Ansor Harahap yang juga putra Padang Lawas.