PELAKSANAAN TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-121 TA 2024 Kodim 0204/Deliserdang (DS) di Desa Rumah Sumbul, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, menjadi bukti kesulitan dan kendala apapun akan bisa diatasi dengan cepat dan tepat, bila ada kebersamaan dan persatuan antara TNI bersama rakyat untuk mengatasinya.
Hal itu terpotret, saat sejumlah warga terlihat ikut membantu personil Satgas TMMD mengevakuasi truk material yang terperosok, Senin (29/7) sekitar pukul 08 30 WIB.
“Satu…dua…tiga…,” terdengar suara dari seorang personil Satgas TMMD memberi komando.
Pemandangan seperti ini, sebenarnya bukan hal luar biasa. Justru yang menarik dari peristiwa ini adalah bersatunya TNI dengan Rakyat dalam mengatasi masalah di depan mata.
Salah seorang warga yang ikut mengevakuasi truk material itu K Purba mengaku, bangga bisa bekerjasama dengan Prajurit TNI. “Senang rasanya bisa memberikan bantuan kepada bapak-bapak TNI yang sedang melaksanakan proyek TMMD ini,” ungkapnya sembari menarik napas yang baru saja mendorong truk tersebut.
Purba mengaku, kondisi truk terperosok seperti ini, sudah sangat sering terjadi, terutama pada jalur jalan yang kini sedang diperkeras dengan material sirtu (pasir dan batu) dalam kegiatan TMMD. “Biasanya, bisa hingga tengah hari bahkan sore hari baru selesai. Itupun harus dibantu tarik dengan truk lain. Tapi saat ini, cukup dengan tenaga saja, proses evakuasinya telah selesai,” ucapnya sembari tersenyum.
Sementara, Perwira Pengawas TMMD ke-121 Kodim 0204/DS, Kapten Kav Gawah Ketaren mengaku, senang melihat warga ikut peduli dengan pelaksanaan TMMD ini.
Menurutnya, bantuan tenaga dari warga tersebut, jelas sangat meringankan pekerjaan yang sedang dilakukan di lokasi TMMD.
“Seperti truk material yang terperosok itu. Dengan bantuan tenaga dari warga, proses evakuasinya menjadi lebih cepat, sehingga distribusi material untuk pekerjaan perkerasan sirtu tidak terkendala,” ujarnya.
Seperti diketahui, pekerjaan perkerasan badan jalan sepanjang 3,4 Km dengan sirtu itu dilakukan untuk memperlancar arus barang dan orang dari Kecamatan STM Hulu menuju Kecamatan Bangun Purba.
Selama ini, jalur pertanian yang eksisting (telah ada) itu, kondisinya belum layak. Berlubang dan bergelombang di sana-sini. Belum lagi saat usai diguyur hujan, maka menjadi sangat becek dan licin.
Namun setelah diperkeras dengan sirtu, kondisi permukaan badan yang telah diperlebar 4 meter dari kondisi sebelumnya itu, akan lebih mantap, bahkan mampu menampung tonase yang lebih berat.
“Kerja sama dan kepedulian dari warga seperti saat mengevakuasi truk material yang terperosok itu, sangat dibutuhkan. Karena pembangunan yang dilakukan ini pada akhirnya untuk kepentingan dan kemudahan bagi warga juga,” tutup Kapten Ketaren. (a16)