BANDA ACEH (Waspada.id): Dosen Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), Dr. Siti Mayang Sari, M.Pd., mengembangkan karya Tari Berkarakter Nusantara melalui pendekatan inovasi keberlanjutan.
Ketua pelaksana, Siti Mayang Sari, kepada Waspada.id, Minggu (23/11/2025), menyebutkan, program tersebut bagian dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Kemdikbudsaintek 2025, dengan peserta utama para siswa SMAN 12 Banda Aceh.
Dikatakan kegiatan ini bertujuan mengembangkan seni tradisi Nusantara melalui pendekatan berbasis inovasi. Ia berharap siswa dapat terdorong untuk menciptakan karya tari tradisional baru yang relevan dengan generasi masa kini.
Ia menjelaskan, puncak kegiatan sudah ditampilkan dalam bentuk tari kreasi di panggung utama kampus UBBG, baru-baru ini. Hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Zahraini, S.Pd., M.Pd., Reka Julianti, M.Keb., Kepala SMAN 12 Banda Aceh Nurjannah, S.Pd., M.Pd., beserta Waka Kurikulum dan pengelola Sanggar Beujroh sekolah tersebut.
Dijelaskan, salah satu garapan utama adalah kisah dalam tari “Peureudeh Inong Bale”, yang merefleksikan energi perjuangan perempuan Aceh, terinspirasi dari sosok pahlawan Laksamana Keumalahayati. “Tarian dibuka dengan suasana teduh, menggambarkan ketenangan para inong Aceh yang hidup dalam kedamaian namun tetap sigap menjaga tanah kelahiran,” urai dia.
Lalu, sambung Siti, ketika ketegangan mulai muncul, karakter para penari berubah menjadi lebih tegas. Gerak sigap, hentakan kaki, tepukan ritmis, serta formasi yang dinamis mencerminkan keberanian pasukan Inong Balee di bawah komando Keumalahayati.
“Di bagian klimaks, intensitas gerakan mencapai puncaknya sebagai simbol semangat pantang menyerah—menghormati keberanian perempuan Aceh yang berjuang dengan kecerdasan, strategi, dan kehormatan,” papar dia.
Kata dia, kemudian tarian ditutup dengan kombinasi gerakan anggun namun kokoh, menandai bahwa semangat Keumalahayati tetap hidup hingga hari ini. “Peureudeh Inong Aceh” pun tampil sebagai refleksi kekuatan perempuan Aceh dalam menjaga martabat dan nilai keberanian lintas generasi.
Menurut dia, karya ini dibangun dari instrumen musik Keumalahayati, dipadukan dengan sentuhan koreografi generasi muda yang tetap mempertahankan karakter perempuan Aceh yang mandiri, pemberani, dan bermartabat. Alur tari yang memukau ini diharapkan mampu memberi dampak positif bagi pembentukan karakter Gen-Z society 5.0.
Sementara Kepala SMAN 12 Banda Aceh, Nurjannah, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi upaya UBBG dalam membina siswa mereka. Ia menilai program ini sangat bermanfaat bagi penguatan seni tradisi di sekolah dan berharap kerja sama ini dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. (id64)












