JAKARTA(Waspada.id): Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (IKJ) kembali menggelar pameran tahunan Potluck, yang resmi dibuka pada Rabu, 3 Desember 2025 di Galeri Sudjojono, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Pameran berlangsung hingga 13 Desember 2025.
Potluck 2025 menghadirkan karya dari mahasiswa, dosen, alumni, praktisi profesional, publik, serta kolaborator internasional dari berbagai institusi di Asia Tenggara yang jumlahnya tidak kurang dari 190 orang seniman. Kehadiran berbagai generasi kreator diharapkan memperkaya dialog desain dan memperluas jejaring kerja sama lintas negara.
Ketua Pameran Potluck 2025, Adityayoga, M.Sn mengatakan, Potluck, yang terinspirasi dari tradisi berbagi dalam satu meja bersama, telah menjadi ajang rutin DKV IKJ untuk mempertemukan berbagai gagasan visual dari mahasiswa, dosen, alumni, praktisi, hingga komunitas publik.
“Tahun ini, Potluck mengangkat tema “Re:Connect”, yang menekankan pentingnya menjalin kembali hubungan lintas generasi, institusi, dan disiplin melalui bahasa visual,” ujar Aditya usai pembukaan pameran, Rabu (3/12/2025) malam.
Ia menambahkan bahwa tema Re:Connect lahir dari kebutuhan untuk memperkuat kembali jejaring komunitas desain yang sempat terputus atau melemah oleh dinamika zaman.
“Potluck selalu menjadi ruang kolaborasi. Tahun ini kami ingin mengajak semua pihak, dari alumni hingga mahasiswa baru, dari akademisi hingga industri, untuk terhubung kembali, saling belajar, dan menciptakan karya yang mencerminkan keberagaman perspektif,” jelasnya.
Dengan konsep hybrid (offline & online), Potluck 2025 memperluas akses bagi peserta dan pengunjung, termasuk jejaring komunitas desain di Asia Tenggara. Platform digital memungkinkan eksplorasi visual yang lebih interaktif tanpa menghilangkan esensi interaksi fisik yang tetap penting dalam proses kreatif.
Dalam kesempatan yang sama, Kaprodi DKV FSRD IKJ, Dr. Bambang Tri Rahadian, M.Sn atau akrab disapa Beng Rahadian menegaskan bahwa desain memiliki fungsi strategis sebagai penghubung lintas waktu. Desain bukan hanya bentuk estetis, tetapi medium yang menjembatani warisan para pendahulu dengan inovasi generasi sekarang.
“Melalui Potluck, kami ingin memperlihatkan kesinambungan itu sekaligus membuka ruang bagi ide-ide segar yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Beng.
Ruang Dialog dan Pertukaran Gagasan
Selain menampilkan karya, pameran ini menjadi ruang refleksi atas perubahan sosial budaya yang memengaruhi dunia desain. Para pengunjung diajak melihat bagaimana desain berfungsi sebagai medium naratif yang membangun identitas, menciptakan dialog, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Melalui penyelenggaraan ini, DKV IKJ menegaskan komitmennya memperkuat jejaring akademik dan industri, meningkatkan apresiasi terhadap desain komunikasi visual, serta menghormati warisan kreatif yang telah dibangun selama puluhan tahun,” imbuh Beng Rahadian.
Sebagai rangkaian acara, talkshow Potluck akan digelar pada 9–10 Desember 2025 di Galeri Emiria Soenassa, TIM, menghadirkan pembicara dari dunia akademik dan industri kreatif untuk membahas perspektif terbaru dalam desain komunikasi visual.
