P.BRANDAN (Waspada.id): Dampak terkesan lambannya diimplimentasikan regulasi pemajuan kebudayaan daerah, komunitas Melayu Langkat desak Bupati Langkat tegaskan Perda , Perbup dan Intruksi Bupati Langkat tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.
Salah satu komunitas Melayu Langkat, Gerbang Malay minta Bupati Langkat menegaskan peraturan daerah, peraturan bupati dan Instruksi Bupati Langkat tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.
Ketua PB Gerbang Malay Dato’ Setia Satiya Samudra Wangsa Adhan Nur, SE kepada Waspada.id., Minggu (5/10/25) mengatakan, tidak semua ASN dan Non ASN memakai pakaian adat Melayu setiap hari Jumat karena masih banyak Pimpinan Perangkat Daerah (OPD) dan kepala dinas (Kadis) beserta jajarannya yang tidak mampu atau bersedia mengimplementasikan regulasi pemajuan daerah .
“Padahal itu sudah tertuang pada Perda, Perbup dan Instruksi Bupati Langkat, tapi pimpinan OPD dan oknum kepala dinas terkait seperti tidak mengindahkan peraturan tersebut,” kata Dato’.
Terkait hal itu, Dato’ Adhan Nur minta Bupati Langkat H. Syah Afandin untuk menegaskan peraturan tersebut kepada OPD dan oknum kadis terkait.
“Kabupaten Langkat dikenal kebhinekaanya sebagai tanah yang mempersatukan berbagai suku, agama dan budaya. Nama Langkat sendiri berasal dari Kesultanan Melayu Langkat, kerajaan yang pernah berjaya di pesisir timur Sumatera Utara,” sebutnya.
Dikatakan, jejak kejayaan itu terlihat dalam seni , adat, bahasa dan tata perilaku masyarakat yang tetap mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan .
“Oleh karena itu implementasi busana Melayu di Kabupaten Langkat merupakan hal wajar. Sebab, Langkat merupakan warisan Melayu yang bukan sekadar identitas budaya suatu daerah,” jelas Dato’.
Sebelumnya, Bupati Langkat H Syah Afandin di hadapan para perwakilan Melayu Langkat Bersatu berjanji akan mengembalikan situs Melayu termasuk juga pakaian dan makam pendiri Melayu.
Dia berharap, masyarakat Melayu dapat mengevaluasi hal tersebut, sehingga dapat memberikan masukan positif. “Insyaallah akan kita tindak lanjuti dengan segera. Artinya sebagai putra Melayu saya bangga karena menjadi dukungan moril saya ke depan,” sebutnya. (id27)