Scroll Untuk Membaca

BudayaNusantara

Menbud Serahkan Sertifikat Pendaftaran Museum untuk Museum Pidie Jaya Aceh

Menbud Serahkan Sertifikat Pendaftaran Museum untuk Museum Pidie Jaya Aceh
Kecil Besar
14px

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan Sertifikat Pendaftaran Museum kepada delapan perwakilan museum negeri dan swasta pada acara memperingati Hari Museum Indonesia 2025 bertajuk “Museum Berkelanjutan, Budaya Bermartabat” di gedung Plaza
Insan Berprestasi, Kompleks Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Minggu (12/10). Waspada.id/Ist

JAKARTA (Waspada.id) : Museum Pidie Jaya, Aceh, menerima Sertifikat Pendaftaran Museum dari delapan museum negeri dan swasta yang mendapat sertifikat dari Kementerian Kebudayaan RI. Selain Museum Pidie Jaya, sertifikat pendaftaran museum juga diterima Museum Prabu Siliwangi, Jawa Barat, Museum POLRI, Jakarta, Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat, Museum Daerah Kabupaten Banggai Laut, Museum Rudana, Bali, Museum Neka, Bali, Museum Tari dan Musik Nusantara, Banten.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyerahkan langsung sertifikat pendaftaran museum Direktorat Sejarah dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi bekerja sama dengan Asosiasi Museum Indonesia (AMI), pada momentum memperingati Hari Museum Indonesia 2025 bertajuk “Museum Berkelanjutan, Budaya Bermartabat” di gedung Plaza Insan Berprestasi, Kompleks Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Minggu (12/10).

“Peringatan ini menjadi titik tolak untuk memperkuat komitmen dalam menjaga, merawat, dan memajukan museum di seluruh penjuru negeri,” ungkap Fadli Zon.

Fadli Zon menegaskan peran vital museum dalam perjalanan peradaban bangsa. “Museum, sebuah etalase budaya bagi suatu bangsa, menjadi garda terdepan dalam merawat berbagai artefak dan ekofak penting yang menceritakan kisah perjuangan, kebudayaan, dan kehidupan bangsa Indonesia di masa lalu,” tambahnya.

Menurutnya, sebagai bangsa besar dan negara yang ia sebut sebagai adikuasa budaya, diperlukan tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikan kekayaan warisan budaya bangsa. Kementerian Kebudayaan berkomitmen memperkuat potensi museum bukan hanya sebagai custodian of the heritage, tetapi juga katalis dalam penguatan pemajuan budaya, ekonomi budaya, industri budaya, yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.

Penguatan payung hukum terus digencarkan. Kementerian Kebudayaan telah menyusun Registrasi Nasional Museum sebagai langkah konkret dalam memetakan keberadaan museum di seluruh penjuru negeri. Lebih lanjut, regulasi tersebut juga memastikan kualitas tata kelola, membuka ruang kolaborasi lintas sektor dan negara, dan inventarisasi faktual artefak.

“Kami (Kementerian Kebudayaan) siap bekerja sama, kita harus memajukan museum tidak hanya dari satu sisi, tapi semua sisi dengan menggunakan skema public-private partnership, swasta dan filantropis harus dilibatkan,” tegas Menbud.

Museum Berkelanjutan, Budaya Bermartabat yang diusung sebagai tema Hari Museum Indonesia 2025 mengandung makna yang mendalam. Museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda kuno, tetapi merupakan lembaga yang adaptif dan aktif dalam menanamkan nilai-nilai budaya serta menjadi penghubung antargenerasi.

Museum turut bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat melalui penerapan praktik berkelanjutan, mulai dari konservasi koleksi, edukasi, pelibatan komunitas, dan inovasi serta tata kelola museum yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Berbicara mengenai payung hukum permuseuman, telah berlangsung Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Rancangan Undang-Undang tentang Permuseuman yang dilaksanakan pada 29 September 2025 lalu.

Hal ini disampaikan dalam laporan kegiatan yang dituturkan oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan.

Lebih lanjut, Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, meneguhkan tekad AMI dalam membangun sinergi kebudayaan yang berkelanjutan. “AMI mendorong pemerintah dalam mewujudkan RUU Permuseuman, memastikan lembaga sertifikasi dan kelembagaan permuseuman, mengatur anggaran yang komprehensif, meningkatkan kualitas sumber daya manusia museum hingga daerah, dan menggerakkan spirit untuk menikmati dan mengenali museum sejak dini,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Menbud Fadli Zon didampingi Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo; Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; dan Direktur Sejarah dan Permuseuman, Agus Mulyana, melakukan pemukulan gong yang menandai deklarasi penetapan Hari Museum Indonesia yang jatuh setiap tanggal 12 Oktober.

Selain itu, secara simbolis Menbud menerima dua dokumen yang diserahkan oleh Ketua AMI, Putu Supadma Rudana. Dua dokumen tersebut adalah Surat Keputusan Pengurus Asosiasi Museum Indonesia dan draft RUU Permuseuman. 

Momentum ini menjadi simbol penguatan kelembagaan dan komitmen bersama dalam membangun tata kelola museum yang profesional, inklusif, dan berkelanjutan.

Pembacaan puisi oleh penyair legendaris tanah air, Taufiq Ismail, turut menggugah kesadaran akan pentingnya museum sebagai ruang ingatan kolektif bangsa. Lewat puisinya berjudul Buku Tamu Museum Perjuangan, Taufiq menghadirkan refleksi mendalam tentang jejak sejarah dan nilai perjuangan yang tersimpan di balik dinding museum. Momen ini menjadi pengingat bahwa museum ialah ruang hidup yang menyalakan kembali semangat kebangsaan dan kesadaran akan jati diri bangsa.

Pameran bertajuk Perjalanan Museum Indonesia turut mewarnai halaman utama Plaza Insan Berprestasi. Pameran yang mencuri perhatian para tamu undangan ini mempresentasikan penelusuran perjalanan lahir dan berkembangnya museum di Indonesia.

Mulai dari masa Hindia Belanda, pendirian museum-museum awal, hingga pertumbuhan pesat di era modern.

Melalui peringatan Hari Museum Indonesia 2025, yang dihadiri sejumlah kepala museum di Indonesia, para pimpinan daerah, praktisi dan tokoh museum, akademisi, komunitas, dan asosiasi museum, Kementerian Kebudayaan meneguhkan komitmennya untuk menjadikan museum sebagai pusat pembelajaran yang terbuka dan relevan bagi masyarakat.

Museum diharapkan terus bertransformasi menjadi ruang dialog budaya yang hidup, tempat generasi muda memahami akar sejarah sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap masa depan bangsa. Semangat Museum Berkelanjutan, Budaya Bermartabat menjadi pengingat bahwa menjaga museum berarti menjaga identitas dan peradaban Indonesia agar tetap lestari dan bermakna sepanjang zaman.

Hadir mendampingi Menteri dan Wakil Menteri Kebudayaan, di antaranya Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyithoh Annisa Ramadhani; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ismunandar; Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik sekaligus Ketua Dewan Pengawas Museum dan Cagar Budaya, Muhammad Asrian Mirza; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; dan jajaran Kementerian Kebudayaan.

“Kita berharap dalam waktu dekat akan ada penganugerahan kepada museum yang ada di Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan. Dari pihak swasta sudah ada, semakin banyak yang mengapresiasi, semakin baik dalam mendukung majunya museum kita,” pungkas Menbud. (id87)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE