JAKARTA (Waspada): Campaign #ForABetterWorld bersama Djarum Foundation, Tanoto Foundation dan A Better World Foundation menggelar kompetisi #InspiringIndonesia. Ajang ini diperuntukkan bagi pelajar, komunitas, NGO, film maker dan kreator individu untuk menyuarakan isu kesejahteraan mental remaja melalui filmpendek. Dengan total hadiah Rp346,5 juta, para pemenang utama dari tiap kategori juga berkesempatan mewakili Indonesia di Grand Final Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 di Singapura.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menggerakkan empati publik dan menciptakan dampak yang berkelanjutan melalui kekuatan cerita yang dipadukan dengan aksi nyata,” ujar Founder of Campaign #ForABetterWorld and A Better World Foundation. William Gondokusumo di Jakarta, Senin (23/6/2025).
Pendaftaran telah dibuka sejak 13 Juni dan berakhir 22 Juli 2025. Di tahap para filmmaker dari berbagai latar belakang diundang untuk mengirimkan karya terbaik mereka.
Selanjutnya, pada 24 hingga 31 Juli 2025, timpanelis akan menyeleksi seluruh film yang masuk dan memilih 14 finalis, terdiri dari tujuh karya terbaik untuk kategori Best Micro Film Award dan tujuh untuk Best Project Award.
“Para finalis akan diumumkan secara resmi dan mengikuti sesi onboarding pada 7 Agustus 2025,yang mencakup pengarahan teknis, strategi promosi, dan mekanisme kompetisi,”imbuh William.
Tahap berikutnya merupakan fase promosi film, di mana para finalis mempublikasikan karya mereka dan berkampanye untuk isu kesehatan mental remaja melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld untuk menggalang dukungan publik sekaligus memperkuat pesan sosial dari film mereka.
Ditambahkan William, Inspiring Asia Micro Film Festival 2025 #InspiringIndonesia bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebuah gerakan kolektif yang memadukan seni, solidaritas, dan perubahan sosial. Festival ini didukung oleh jaringan mitra regional dan internasional seperti Asia Philanthropy Circle, Asia Community Foundation, Blue hill, Enlight Foundation, Li Foundation, dan Rockefeller Brothers Fund yang bersama-sama memperkuat panggung bagi narasi kemanusiaan lintas batas negara.
Melalui tema ‘To Be Seen’, festival ini menyoroti isu kesehatan mental remaja—sebuah topik penting yang seringkali terabaikan. Di berbagai daerah, banyak remaja menghadapi tekanan sosial, isolasi emosional, hingga gejala depresi tanpa dukungan yang layak.
“Karena itu, kami mengajak sineas muda, pelajar, komunitas, organisasi akar rumput, hinga individu kreatif untukmenyuarakan realita ini melalui film pendek yang autentik dan menyentuh,” kata William.
Tanoto Foundation, sebagai organisasi filantropi terkemuka di bidang pendidikan dan kesehatan,melihat festival ini sebagai platform strategis untuk mendorong partisipasi aktif generasi muda dalamisu-isu sosial, khususnya kesehatan mental.
“Di Tanoto Foundation, kami percaya bahwa pendidikan berkualitas mencakup aspek akademik,pengembangan karakter dan kesejahteraan emosional. Keterlibatan Tanoto Foundation dalamfestival ini sejalan dengan komitmen kami untuk mengembangkan potensi generasi muda secaraholistik—tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara emosional dan memilikikesadaran terhadap isu-isu sosial. Melalui kompetisi ini saya harap akan lahir pemimpin-pemimpinmuda yang berani bersuara, paham pentingnya kesehatan mental, dan menjadi agen perubahan dikomunitas mereka,” ujar Head of Leadership Development &ScholarshipTanoto Foundation, Michael Susanto.
Djarum Foundation, yang aktif mendukung pengembangan generasi muda melalui berbagai bidangtermasuk pendidikan, melihat partisipasinya dalam #InspiringIndonesia sebagai peluang untukmenumbuhkan semangat juang generasi muda, dengan memberi ruang bagi mereka untukmenyuarakan gagasan otentik dan bermakna.
“Di tengah kompleksitas abad ke-21, daya saing bangsa sangat bergantung kepada generasi muda yang kreatif, peduli, tanguh serta berani mengambil peran. Ketika mereka diberi ruanguntuk mengekspresikan diri dan merasa dihargai, semangat juang juga akan tumbuh. Lewatfestival film #InspiringIndonesia, kami berharap ekspresi kreatif dan keberpihakan sosial merekadapat membawa perubahan dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar,” ujar Primadi H.Serad, Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Tahun ini, peserta dapat mengikuti dua kategori utama: Best Micro Film Award, kategori ini ditujukan untuk para pembuat film yang mampu menghadirkan cerita kuat dengan penyajian visualyang kreatif dan sinematografi yang berkualitas.
Sedangkan kategori Best Project Film Award diberikan kepada proyek atau inisiatif sosial berdampak yang telah berjalan (existing) dan diangkat melalui film pendek.
“Fokus utamanya adalah pada dampak nyata dari proyek sosial tersebut, serta bagaimana film, baik yang baru dibuat maupun yang sudah pernah diproduksi—mampu menyampaikan kisahnya secara inovatif, jelas, dan menyentuh,” imbuh William.
Info lebih lanjut terkaitpendaftaran bisa diakses di https:/inspiringindonesia.campaign.com
Puncak festival akan berlangsung pada September 2025, ditandai dengan sesi screening eksklusifkarya-karya finalis, serta pengumuman pemenang yang akan mendapatkan penghargaan utama dankesempatan tampil di panggung internasional.