INDRAPURA (Waspada.id): Pentas Seni Budaya Daerah (PSBD) Etnis Melayu berlangsung di Lapangan Indrasakti, Indrapura, Kecamatan Air Putih, Jum’at malam (14/11).
Acara ini menjadi ajang pelestarian dan promosi budaya Melayu sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya daerah.
Pentas seni menampilkan berbagai tarian adat, pertunjukan kesenian, serta penampilan artis lokal. Antusiasme masyarakat terlihat dari ramainya pengunjung yang datang dari berbagai kalangan.
Kegiatan diawali prosesi pemakaian tanjak dan kain samping serta tepung tawar kepada Bupati Batubara, Baharuddin Siagian Wakil Bupati, Syafrizal, dan unsur Forkopimda.
Prosesi adat ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus doa restu kepada tamu kehormatan. Tanjak dan kain samping melambangkan kebesaran dan kehormatan, sedangkan tepung tawar menjadi simbol kesucian dan keberkahan.
Bupati Batubara menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas kreativitas masyarakat yang mempertunjukkan ragam seni budaya Melayu.
“Malam hari ini saya sangat bangga karena pengunjungnya luar biasa ramai. Ini menjadi catatan bagi kita semua betapa pentingnya melestarikan seni dan budaya Melayu yang ada di Kabupaten Batubara,” ujarnya.
Kemudian enekankan kekayaan seni budaya perlu didukung oleh kuliner khas daerah. Salah satunya adalah kepah serai yang menjadi ikon kuliner Batubara. “Saya ingin kepah serai dapat mendunia pada masa yang akan datang. Pemkab Batubara berkomitmen menampilkan kuliner kepah serai di setiap kegiatan dan event,” tukasnya.
Mengusung slogan “Takkan Melayu Hilang di Bumi”, bupati mengajak seluruh masyarakat untuk berkomitmen melestarikan serta memperbaiki kembali Istana Niat Lima Laras, salah satu istana kebesaran adat Melayu di Sumatera Utara selain Istana Maimun di Medan.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kondusivitas, keamanan, dan ketertiban sebagai kunci utama dalam membangun Kabupaten Batubara.
Ia menegaskan pentingnya menjauhi narkoba yang dinilainya sebagai ancaman serius bagi generasi muda.
PSBD Etnis Melayu ini turut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh kedatukan, pejabat pemerintah, dan masyarakat setempat. Para pengunjung menikmati seluruh rangkaian pertunjukan yang menampilkan keindahan serta kekayaan budaya melayu.(id39)












