JAKARTA (Waspada.id) : Para penyair Asia Tenggara yang hadir dalam Pertemuan Penyair Nusantara XIII (PPN XIII) akan disambut dengan penghormatan khas budaya Betawi melalui prosesi Uluk Sapun atau Nyapun. Istilah arkais Betawi ini berarti menyambut dan memberi salam dengan penuh sopan santun.
Menurut budayawan Betawi sekaligus penyair, Yahya Andi Saputra, masyarakat Betawi memiliki sejumlah tata cara penyambutan tamu yang bertujuan menghormati dan memuliakan, antara lain Buka Palang Pintu, Nyelèmpang Cukin, serta Uluk Sapun.
Dalam prosesi Uluk Sapun, seorang penyambut membacakan jampe—ungkapan berupa kata-kata atau kalimat yang dipercaya mendatangkan daya gaib berupa kenyamanan dan perlindungan. Isi jampe memuat doa sambutan kepada tamu, permohonan kelancaran kegiatan, serta perlindungan dari Yang Maha Kuasa bagi semua yang hadir. Karena jampe ini pada dasarnya adalah mantra, maka penyampaiannya dilakukan dengan cara enggeriyeng, yaitu dilagukan.
“Melalui tradisi Uluk Sapun, para penyair Nusantara dan Asia Tenggara disambut secara terhormat sesuai akar budaya Betawi, sekaligus memohon restu agar acara berlangsung khidmat dan lancar,” ujar Yahya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (7/9).
PPN XIII akan berlangsung di Jakarta pada 11–14 September 2025. Acara pembukaan digelar di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), dengan rangkaian kegiatan lainnya di Perpustakaan Nasional RI, Taman Silang Monas, dan Badan Bahasa.(id87)