Citizen Journalism

Dua Guru Madrasah Catat Rekor MURI Melalui Literasi

Dua Guru Madrasah Catat Rekor MURI Melalui Literasi
Kecil Besar
14px

Sumatera Utara memiliki sumber daya manusia yang berperan aktif mencatat rekor MURI pada beberapa event kegiatan literasi, yang diikuti oleh penggiat literasi Nasional dan ASEAN. Magdalena Lubis, S.Pd dan Surya Sudariyanto, S.Pd merupakan 2 (dua) sosok yang berprofesi sebagai guru madrasah di bawah naungan Kementeriaan Agama Provinsi Sumatera Utara dan berkonstribusi aktif pada kegiatan-kegiatan tersebut. Mereka kesehariannya bertugas pada MTsS NU di Kementeriaan Agama Kota Medan dan Madrasah Aliyah Negeri di Kementerian Agama Kota Binjai.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Magdalena Lubis menyatakan tulisan hasil karya sastra mereka, senantiasa lolos pada event kegiatan menulis antologi sastra yang di gagas oleh Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) pimpinan Datok Sri Asrizal Nur, yang berada di Kota Depok – Jawa Barat. PERRUAS merupakan Rumah Kreatif Seni Budaya tempat berkumpulnya Seniman dan Sastrawan Nasional. “Sejak tahun 2014 Rumah Asnur aktif menyelenggarakan kegiatan seni budaya baik tingkat Nasional dan ASEAN,” ujar Magdalena.

Pada tahun ini (2025) PERRUAS menyelenggarakan ajang literasi bagi para penyair dan pencinta puisi di kawasan ASEAN melalui proyek antologi puisi bertajuk Etnik Nusantara. “Karya-karya dalam antologi ini akan mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan tradisional, sejarah, budaya, adat, legenda, hingga tokoh-tokoh daerah di setiap negara peserta”, menurut Asrizal Nur (dikutip dari perruas.com), ujarnya.

Akhirnya buku Antologi Puisi Etnik Nusantara mencatat Rekor MURI dengan kategori jumlah penulis terbanyak yaitu 1400 penulis yang diikuti oleh penyair dan pecinta puisi dikawasan ASEAN, yaitu : Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Thailand, ungkap Magdalena.Sementara Surya Sudariyanto dalam penyampaiannya di tempat yang berbeda menyatakan bahwa sertifikat rekor MURI diterima oleh pimpinan PERRUAS di Jakarta beberapa waktu yang lalu. “Kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan launching Buku Antologi Puisi Etnik Nusantara, pada bulan Desember 2025, bertempat di Provinsi Jambi,” ujarnya.

Magdalena Lubis menuturkan bahwa profesi guru tidak hanya sebatas mengajar di dalam kelas. Lebih dari itu, guru adalah pendidik, peneliti, dan agen perubahan. Kemampuan dan kemauan untuk terus mengembangkan diri, salah satunya melalui kegiatan literasi dan kegiatan karya tulis ilmiah, merupakan bagian integral dari kompetensi profesionalisme guru. Menulis bukan hanya kegiatan akademik atau sekadar hobi, tetapi juga sarana untuk menyampaikan ide, gagasan dan kebaikan kepada masyarakat.

“Puisi merupakan sarana yang kuat untuk melestarikan budaya dan mengekspresikan serta mendokumentasikan kekayaan tradisi yang ada di masing-masing daerah , terutama di tengah arus globalisasi yang begitu deras,” ungkapnya.

Magdalena Lubis menyatakan bahwa buku karya sastra yang dihasilkannya sudah 35 buku sastra berupa cerpen, puisi, pantun, syair, gurindam dan cerita inspiratif, sejak 2018. Adapun buku-buku tersebut terdiri dari 1 buku puisi tunggal “Jungkir Balik Musim” dan 34 buku antologi sastra.

Penghargaan rekor MURI pada tahun ini adalah yang kelima kalinya, bersama Perkumpulan Rumah Seni Asnur, sejak tahun 2020 sampai sekarang dengan kategori penulis terbanyak. Diantara karya sastra yang telah tercatat dalam Rekor MURI, yaitu : Penulis Buku Kumpulan Pantun Nasihat 1000 Guru ASEAN (2020), Penulis Buku Kumpulan Gurindam Kalbu ASEAN (2022), Penulis Antologi Syair Dunia (2023), Penulis Buku Antologi Karmina ASEAN (2024), Penulis Buku Antologi Puisi Etnik Nusantara (2025) dengan jumlah 1400 penulis, ungkap Magdalena.

Sementara Surya Sudariyanto menyatakan penghargaan rekor MURI pada tahun ini merupakan perolehan yang kedua kalinya, mencatat Rekor MURI dengan penulis Terbanyak bersama Perkumpulan Rumah Seni Asnur, sejak bergabung tahun 2020 sampai sekarang. “Adapun karya sastra yang telah tercatat dalam Rekor MURI, yaitu : Penulis Buku Kumpulan Gurindam Kalbu ASEAN (2022) dan Penulis Buku Antologi Puisi Etnik Nusantara (2025) dengan jumlah 1400 penulis,” ungkapnya.

Surya Sudariyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Magdalena Lubis yang telah memberikan support serta bimbingan setiap saat. Sehingga karya puisi lolos pada event Antologi Puisi Etnik Nusantara dan mencatat Rekor MURI dengan penulis terbanyak. Demikian kepada ananda tercinta, Firaas Alfarisi Putra Surya mahasiswa UNPAD, secara bersama ikut berkonstribusi sebagai penulis dalam buku antologi tersebut.

“Adapun judul puisi etnik yang kami angkat mengusung etnik Mandailing yaitu : “Gondang Dohot Holong” karya Magdalena Lubis, “Mangupa upa” karya Surya Sudariyanto, dan “Mangulosi” karya Firaas Alfarisi Putra Surya,” ujar Magdalena Lubis.

Dalam kesempatan yang berbeda mereka selaku penulis dan berprofesi sebagai guru menghimbau kepada guru-guru Indonesia agar tetap semangat dalam berliterasi serta mencerdaskan generasi bangsa dan generasi emas Indonesia tahun 2045. Akhirnya kami mengucapkan : “Selamat Hari Guru Nasional Tahun 2025 : Guru Hebat, Indonesia Kuat”, tegas mereka.

Pengirim Surya Sudariyanto S.Pd (MAN Binjai)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Opini

Negara hukum (Rechtsstaat)Dalam UUD 1945 secara eksplisit dalam pasal 1 ayat 3, Indonesia adalah negara hukum. Ini artinya hukum menjadi pondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tata Kelola dan…

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli. (Waspada/Zafrullah)
Aceh

BANDA ACEH (Waspada): Polresta Banda Aceh merilis sejumlah kasus yang ditangani sepanjang tiga bulan terakhir periode Juli hingga September 2024. Beberapa di antaranya mulai dari yang terbanyak, kasus dengan presentasi…

Direktur BEI, Kristian Sihar Manullang menyerahkan cinderamata berupa plakat kepada Wakil Penanggung Jawab Harian Waspada H. Sofyan Harahap di sela kunjungan silaturahmi, didampingi Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan, Kepala Unit Relasi Media BEI, Aulia Noviana Utami Putri, Staf Unit Relasi Media BEI, Ady Sutrisno, dan Kepala BEI Sumut, Muhammad Pintor Nasution, dan Redaktur Ekonomi Bisnis Harian Waspada, Sulaiman Hamzah.
Ekonomi

MEDAN (Waspada): Dalam rangka pengembangan pasar modal Indonesia melalui sinergi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan media dan wartawan di daerah, Direktur BEI, Kristian Sihar Manullang dan rombongan melakukan kunjungan…