Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) kembali menunjukkan inovasi kreatif dalam menjawab permasalahan lingkungan. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), tim mahasiswa ini menghadirkan solusi inovatif untuk mengurangi pencemaran mikroplastik dengan menciptakan busa bunga ramah lingkungan berbahan limbah ampas tebu, yang mereka beri nama Flobu (Floral Foam Biodegradable).
Busa bunga konvensional umumnya mengandung plastik yang sulit terurai. Dalam satu balok busa bunga saja, terdapat jutaan partikel mikroplastik yang dapat mencemari air, tanah, hingga udara ketika terurai menjadi serpihan kecil. Melihat hal ini, tim PKM-K Unimed berupaya menghadirkan alternatif yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Ide tersebut muncul dari keprihatinan terhadap dua permasalahan sekaligus: limbah plastik mikro dari busa bunga dan penumpukan limbah ampas tebu yang dihasilkan oleh pedagang kecil maupun pabrik gula dalam jumlah besar. Dari situ, lahirlah gagasan untuk memanfaatkan limbah ampas tebu sebagai bahan utama pembuatan busa bunga biodegradable.
Tim PKM-K Unimed yang diketuai oleh Ulfa Khairiyah berhasil memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui proposal berjudul “Flobu: Inovasi Biodegradable Floral Foam Limbah Ampas Tebu sebagai Solusi Produk Eco-Friendly.”
“Kami sedang menyiapkan komposisi terbaik untuk menghasilkan produk Flobu yang berkualitas. Setelah proses uji coba dan pengujian produk selesai, kami akan melanjutkan ke tahap pemasaran,” ujar Ulfa Khairiyah, Ketua Tim PKM-K Unimed.Saat ini, tim Flobu telah melakukan kunjungan industri ke Pabrik Gula Kuala Madu untuk mengambil limbah tebu yang akan digunakan dalam tahap awal pembuatan produk.
Kehadiran Flobu diharapkan dapat menjadi terobosan baru bagi industri florist, seperti pembuatan buket bunga dan dekorasi acara, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi penggunaan plastik serta menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis artikel : Wira Yudha Pratama (Mahasiswa Unimed)