MEDAN – Tantangan dalam memahami konsep matematika yang abstrak kini menemukan jawaban inovatif bagi siswa tunanetra di SLB ABC Taman Pendidikan Islam, Medan Amplas. Sebuah tim mahasiswa dari Universitas Negeri Medan (Unimed) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan media pembelajaran berbasis taktil-audio bernama TUTURA.
Program yang telah berjalan sepanjang bulan Oktober 2025 ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dalam pembelajaran numerasi kontekstual, sehingga materi matematika menjadi lebih mudah diakses dan dipahami oleh siswa tunanetra.
Tim PKM-PM TUTURA ini terdiri dari mahasiswa lintas jurusan, yaitu Rizka Fitria Syabila (Ketua), Agnes Katrina, Sondang Dioranta Pane, Kelvin Rizki Aldi, dan Raden M. Fathur Rahman. Seluruh proses, mulai dari riset hingga implementasi, berada di bawah bimbingan dosen Bapak Tri Andri Hutapea, S.Si., M.Sc.
Proyek ini diawali dengan asesmen mendalam di sekolah mitra. Tim melakukan observasi dan wawancara dengan para guru, seperti Ibu Ifa dan Ibu Agus, untuk mengidentifikasi kendala utama, yaitu minimnya alat peraga yang mampu memvisualisasikan soal matematika secara konkret. Berdasarkan temuan tersebut, tim merancang media TUTURA yang menggabungkan objek tiga dimensi (taktil) yang dapat diraba untuk mengenali bentuk dan jumlah, dengan fitur audio yang membacakan soal serta memberikan instruksi. Setelah produk jadi, tim memberikan pelatihan kepada para guru sebelum akhirnya media ini diterapkan secara langsung di dalam kelas.
Dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Ibu Lindayani, S.Psi., menjadi salah satu kunci kelancaran program ini. “Kami sangat bersyukur dan menyambut baik inovasi dari mahasiswa Unimed. Media TUTURA ini bukan hanya alat bantu, tetapi sebuah terobosan yang membuat anak-anak kami lebih bersemangat dan percaya diri dalam belajar matematika,” ujar Ibu Lindayani.
Keberhasilan implementasi media TUTURA ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif di SLB ABC Taman Pendidikan Islam, tetapi juga dapat menjadi model pengembangan media pembelajaran inklusif yang bisa diterapkan lebih luas di dunia pendidikan luar biasa. (rel)
PENULIS: Rizka Fitria Syabila (Unimed)