Citizen Journalism

Santri Muda Belajar Pentingnya JKN: Perlindungan Kesehatan di saat Risiko Sakit Tak Terduga

Santri Muda Belajar Pentingnya JKN: Perlindungan Kesehatan di saat Risiko Sakit Tak Terduga
Kecil Besar
14px

Memberikan pelayanan yang Inklusif merupakan rancangan yang di susun oleh Pemerintah terhadap Program JKN. Menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang usia, latar belakang sosial atau ekonomi. Anak-anak yang bersekolah dan jauh dari orang tua, memiliki kepesertaan aktif JKN menjadi perisai pelindung kesehatan disaat menghadapi risiko kesehatan.

Munawir (17), santri kelas 2 madrasah aliyah pada Dayah Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah Mesja Lamno, telah merasakan langsung pentingnya memiliki kepesertaan aktif JKN. “Kalau tidak ada BPJS atau JKN, mungkin saya tidak bisa di rawat di puskesmas, berkat JKN ini saya bisa mendapatkan penanganan kesehatan yang layak,”Ungkapnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dengan prinsip Portabilitas JKN, memberikan kemudahan bagi Peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dimana pun mereka berada. “Saya berasal dari aceh utara, orang tua tinggal di panton labu, sempat kawatir juga ga diterima BPJSnya di Puskesmas Indra Jaya, namun ternyata tidak ada penolakan dari puskesmas.” Jelasnya.

Bermodalkan data Kartu Keluarga yang dimiliki datanya oleh pihak pesantren, Munawir dilarikan ke Puskesmas saat sudah berulang muntah-muntah dan pusing. “Kata dokter yang merawat saya sakit lambung, sebenarnya gejalanya sudah 6 bulan, namun karena sudah ga tahan lagi, akhirnya dibawa sama ustad ke puskesmas.” Kata Munawir yang saat ini mendapatkan rawatan di puskesmas (07/11).

Menjaga kesehatan dan pola makan setelah Munawir mengalami sakit lambung ini menjadi sangat penting untuknya. Apalagi disaat berada jauh dari orang tuanya, selain menjaga kesehatan, memastikan memiliki kepesertaan aktif JKN buat para santri sangat berarti. “Makan selalu disediakan oleh Pesantren, namun terkadang kami santri sering melewatkan waktu makan dengan berbagai alasan. Bersukur ada BPJS, sehingga orang tua yang jauh jadi ga khawatir lagi untuk masalah berobat,” Terangnya

Munawir juga menyampaikan akan memanfaatkan Pindah Fasilitas Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN. Ia berencana pindah fasilitas kesehatan (faskes) ke wilayah Aceh Jaya agar lebih mudah mengakses layanan saat berada di luar kampung. Prosesnya cepat dan praktis, cukup melalui ponsel tanpa harus datang langsung ke kantor BPJS. “Saya baru tau kalau ada aplikasi Mobile JKN yang bisa ubah Puskesmas, dengan Mobile JKN, saya jadi bisa pindah faskes dengan mudah. Ini sangat membantu,” katanya.

Meskipun usia masih muda seperti Munawir, kini dia mulai memahami pentingnya perlindungan kesehatan sejak dini. Menyadari bahwa memiliki BPJS bukan hanya soal akses ke pengobatan, tetapi juga bentuk kesiapan menghadapi risiko kesehatan disaat yang tidak pasti. “Kami para santri jadi paham, kalau BPJS Itu penting disaat kita ga tau kapan kita sakit, ketika udah sakit datang, jadi tenang udah ada BPJS yang jamin,” Tutupnya

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE