Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Andaliman Samosir Diekspor Ke Prancis Dan Jerman

Andaliman Samosir Diekspor Ke Prancis Dan Jerman
BUPATI Samosir, Vandiko Gultom saat melepas ekspor andaliman ke Prancis dan Jerman. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

SAMOSIR (Waspada): Andaliman endemik Danau Toba Kabupaten Samosir seberat 770 kg senilai Rp475 juta, diekspor ke Prancis dan Jerman.

Pelepasan andaliman yang akan diekspor ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Samosir, Vandiko Gultom, Rabu (10/7) di Desa Garoga, Kec. Simanindo, Kab. Samosir.

Turut hadir mewakili Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sumut, Mulyadi Simatupang, Koordinator Wilayah Astra Group Medan, Aryo Ardianto, Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom, Kadis Kopnakerindag, Rista Sitanggang, Camat Simanindo, Hans Rikardo Sidabutar, Fasilitator DSA dan Local Champion PT. Astra, Kepala Desa Jannes Rumahorbo.

Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengapresiasi dan bangga atas ekspor andaliman dari Kabupaten Samosir, yang pada akhirnya akan membawa peningkatan perekonomian bagi petani. Menurutnya hal itu dapat meningkatkan nilai jual dan memberikan nilai tambah bagi petani.

“Kita berbangga hati pada akhirnya andaliman bisa diekspor keluar negeri. Ini berkat sinergitas Pemkab Samosir, provinsi, pusat juga dengan Astra Internasional serta seluruh petani. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat, tentu membawa masyarakat dan petani dapat menjadi semakin sejahtera,” kata bupati.

Melalui sinergitas, bupati berharap, ke depan akan semakin banyak petani andaliman untuk menyikapi permintaan pemenuhan kebutuhan pangsa luar negeri.

“Selain kualitas yang sudah pasti, kuantiti juga harus diperhatikan dan ini menjadi catatan serius bagi pemerintah dan petani,” ucap Vandiko.

Untuk mendukung pengembangan andaliman, Bupati Samosir menegaskan Pemkab Samosir akan selalu hadir dan berkewajiban melakukan pendampingan.

“Untuk petani tetap semangat, kami dari Pemkab Samosir akan terus melakukan pendampingan. Selamat kepada petani, peluang ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap bupati.

Sementara Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa, Sudrajat mendorong agar peningkatan ekonomi desa melibatkan BUMDes untuk mengoordinir semua kegiatan unggulan di Desa Garoga.

Ia menekankan perlu kerja sama secara bersama-sama, salah satu faktor penentuan desa membangun melalui indikator ketahanan ekonomi, pendirian lembaga ekonomi dan UMKM di desa.

“Kelembagaan desa yang melakukan aktivitas ekonomi sangat penting memperkuat dan memperkokoh peningkatan kemandirian desa,” sebut Sudrajat.

Ditambahkan Sudrajat, bahwa andaliman yang dikenal dengan merica Batak memiliki minyak atsiri dan pengawet alami. Hasil pemberdayaan masyarakat senilai Rp475 juta sangat besar.

“Semoga semangat positif membangun desa dengan pengembangan produk desa kualitas ekspor dapat dikembangkan ke desa lainnya,” tukasnya.(cvs)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE