Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

BI Luncurkan Katalis P2DD Bantu Daerah Percepat Digitalisasi

BI Luncurkan Katalis P2DD Bantu Daerah Percepat Digitalisasi
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Bank Indonesia (BI) meluncurkan program katalis P2DD atau Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah untuk membantu daerah mempercepat dan memperluas penggunaan digitalisasi. P2DD berfokus pada tiga hal utama yakni kapasitas, literasi dan sinergi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, program katalis P2DD ini sejalan dengan peran strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus pelayan publik.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Dengan Katalis P2DD ini, tidak hanya layanan publik, tidak hanya pertumbuhan ekonomi daerah, tapi juga kesatuan bangsa itu menjadi satu dengan digitalisasi daerah katalis ini. Kapasitas, literasi, dan juga sinergi,” katanya pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, peningkatan kapasitas dan literasi menjadi kunci utama agar digitalisasi berjalan efektif, inklusif dan berkelanjutan. Akan tetapi, tanpa kesiapan sumber daya manusia yang mumpuni, potensi besar digitalisasi akan sulit diwujudkan secara merata di seluruh wilayah,” tegas dia.

“Untuk itu, BI bersama Kementerian Dalam Negeri melibatkan 46 kantor perwakilan daerah untuk menggerakkan kemampuan SDM daerah dalam mempercepat elektronisasi transaksi pemerintah daerah,” ungkap Perry.

Dia menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai wadah pembelajaran, kolaborasi, berbagi praktik terbaik dalam mengimplementasikan digitalisaskeuangan daerah secara terarah dan adaptif.

“Katalis P2DD diselenggarakan secara berkelanjutan dengan semangat sinergi lintas instansi dan daerah. Sehingga diharapkan akan memperkuat, memperluas digitalisasi di daerah, SDM pemerintah daerah, literasi digitalisasi transaksi keuangan, kanal pembayaran digital untuk pajak dan restribusi, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan publik,” urainya.

Terbitan QRIS Tap

Dalam kesempatan tersebut, BI juga menerbitkan Quick Respons Code Indonesia Standard Tanpa Pindai (QRIS Tap) in dan out untuk lima moda transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)

Lima moda tersebut diantaranya untuk KRL, MRT, Trans Jakarta, LRT Jakarta dan LRT, termasuk sarana parkir.

Sebelumnya QRIS Tap ini baru bisa digunakan pada beberapa lokasi seperti layanan parkir, rumah sakit serta ritel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan catatannya, pemanfaatan sistem pembayaran digital melalui QRIS telah menjangkau hampir 60 juta pengguna.

Sekitar 93 persen dari pengguna QRIS tersebut merupakan UMKM yang mencerminkan bahwa digitalisasi keuangan telah tumbuh secara organik dari masyarakat. (Id88)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE