ASAHAN (Waspada.id): Semangat untuk memajukan sektor pertanian lokal terlihat jelas dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Brigade Pangan Tahap II angkatan 3 Provinsi Sumatera Utara Tahun 2025 yang diselenggarakan di Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Senin, 27 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan inisiatif strategis dari Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan untuk memberdayakan petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan sebagai garda terdepan mewujudkan Swasembada Pangan di Sumatera Utara.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan dukungan penuh terhadap program di Asahan dan menegaskan target nasionalnya.
“Kita harus bekerja keras dan berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, karena ini merupakan kunci ketahanan pangan nasional. Brigade pangan memiliki target meningkatkan indeks panen dari yang IP100 menjadi IP300, panennya bukan tanamnya, produktivitasnya meningkat, serta mengutamakan kesejahteraan petani milenial yang berdomisili di wilayah tersebut,” kata Mentan Amran.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyoroti potensi pendapatan petani dan peran integrasi sektor.
“Setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari Rp10 juta per bulan melalui swakelola bagi hasil dan dukungan pemerintah yang memangkas biaya produksi hingga 50 persen. Kita perlu meningkatkan koordinasi antara dinas pertanian, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik,” kata Arsanti
Fokus pada Pertanian Modern dan Berorientasi Bisnis. Para peserta Bimtek, yang merupakan anggota Brigade Pangan dari Sei Kepayang dan sekitarnya, mendapatkan materi mendalam terkait pengelolaan usaha pertanian modern.
Fokus utamanya mencakup optimalisasi Lahan (OPLAH): Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari yang semula hanya satu kali tanam menjadi hingga tiga kali tanam dalam setahun. Pengelolaan Alsintan dengan pemanfaatan teknologi alat mesin pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Tata Kelola Usaha dengan membangun unit usaha pertanian yang terintegrasi dari hulu (penyediaan sarana produksi) hingga hilir (pemasaran dan tata kelola keuangan).
Kegiatan ini secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial para anggota Brigade Pangan agar mereka dapat menjalankan unit usaha pertanian secara profesional dan berorientasi bisnis, sehingga dapat menarik minat lebih banyak generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, yang turut hadir dalam pembukaan Bimtek, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya. “Brigade Pangan adalah harapan baru bagi pertanian Asahan. Melalui Bimtek ini, kita berharap mereka bisa menjadi motor penggerak dan contoh sukses bagi petani lain dalam menerapkan teknologi dan manajemen usaha yang baik,” ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Polbangtan Medan menekankan bahwa pendampingan ini adalah investasi penting untuk ketahanan pangan nasional. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, anggota Brigade Pangan di Sei Kepayang diharapkan segera mampu mengaplikasikan ilmu tersebut untuk mengelola lahan pertanian secara optimal.
“Sinergi antara Polbangtan, pemerintah daerah, dan masyarakat adalah kunci membangun sektor pertanian berkelanjutan. Kita harapkan Bimtek di Asahan juga menghasilkan model pengembangan yang mampu meningkatkan produktivitas dan ekonomi desa,” kata Nurliana.
Diharapkan, setelah Bimtek ini, Brigade Pangan di Kecamatan Sei Kepayang akan semakin solid dan mandiri, serta mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produksi padi dan kesejahteraan petani, sejalan dengan program prioritas nasional. (id09)













