Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

BTN Sudah Salurkan KPR Subsidi 78 Persen Dari Total Nasional

BTN Sudah Salurkan KPR Subsidi 78 Persen Dari Total Nasional
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sudah menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Subsidi hampir 100 ribu rumah atau 78 persen dari total nasional di tahun ini. BTN berharap akan ada dorongan positif dari kuota yang lebih banyak tahun ini.

Sementara realisasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Subsidi nasional masih di angka 121 ribu unit rumah dari 350 ribu unit.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu berharap, dukungan kebijakan pemerintah berupa aturan baru terkait batas maksimal penghasilan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) penerima program FLPP dapat membantu mendongkrak permintaan KPR Subsidi, sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit BTN secara keseluruhan.

“Dalam aturan baru, maksimal penghasilan MBR terbagi dalam beberapa zona. Untuk Jabodetabek ditetapkan Rp 12 juta untuk single income dan Rp 14 juta untuk joint income bersama pasangan. Mudah-mudahan kebijakan ini dapat memperbaiki kemampuan bayar pembeli rumah,” kata Nixon dalam Public Expose Live di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Pihaknya menargetkan kredit tahun ini dapat tumbuh 7–9 persen year on year (yoy) pada 2025, meningkat dari target sebelumnya sekitar 7–8 persen (yoy). Kenaikan target itu seiring penambahan kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), serta dukungan kebijakan pemerintah di sektor perumahan.

“Pertumbuhan kredit pada 2025 kami harapkan berada di kisaran 7–9 persen (yoy), sejalan dengan tambahan kuota KPR FLPP menjadi 350 ribu unit pada akhir Juni lalu,” ujar Nixon.

Dia meyakini penambahan kuota KPR FLPP akan memberikan ruang tambahan bagi perseroan untuk menyalurkan KPR Subsidi. Kuota KPR FLPP ditambah menjadi 350 ribu unit pada 2025, dari sebelumnya 220 ribu unit.

Hingga semester I 2025, BTN membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 376,11 triliun, tumbuh 6,8 persen (yoy) dari Rp 352,06 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit ditopang oleh penyaluran kredit dan pembiayaan ke sektor perumahan yang naik 6,2 persen (yoy) menjadi Rp 317,77 triliun, dan sektor nonperumahan (non-housing loan) yang naik 10,5 persen (yoy) menjadi Rp 58,34 triliun pada semester I 2025.

Di sektor perumahan, KPR Subsidi naik 6,5 persen (yoy) menjadi Rp 182,17 triliun. Sedangkan KPR nonsubsidi tumbuh 8,8 persen (yoy) menjadi Rp 110,72 triliun pada semester I 2025.

Hingga semester I 2025, pertumbuhan kredit BTN menghasilkan pendapatan bunga kredit (interest income) yang naik 23,5 persen (yoy) menjadi Rp 18,50 triliun, melampaui pertumbuhan biaya bunga yang sebesar 2,3 persen (yoy) berkat upaya BTN mengatur ulang struktur pendanaan.

Seiring itu, perseroan mampu membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 9,34 triliun atau naik 55,1 persen (yoy) pada semester I 2025. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tercatat naik 139 basis poin (bps) menjadi 4,4 persen per akhir Juni 2025.

“Atas pencapaian tersebut, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun pada akhir semester I 2025, tumbuh double digit 13,6 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun,” ujar Nixon.

Dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK), BTN mencatat pertumbuhan sebesar 11,2 persen (yoy) menjadi Rp 406,38 triliun pada semester I 2025, dibandingkan Rp 365,38 triliun pada periode sama tahun lalu.

Nixon menjelaskan, pertumbuhan DPK sejalan dengan upaya perseroan memperkuat mesin pendanaan, terutama dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang berasal dari segmen ritel dan institusi.

Pertumbuhan dana murah tidak terlepas dari upaya perseroan menggencarkan akuisisi pengguna baru dan transaksi aplikasi Bale by BTN, yang mencatat peningkatan jumlah pengguna mencapai 2,7 juta pada akhir semester I 2025, naik 68,8 persen (yoy) dibandingkan 1,6 juta pengguna pada periode sama tahun lalu.

Sedangkan jumlah transaksi Bale by BTN telah menembus 931,5 juta dengan nilai transaksi Rp 43,1 triliun selama paruh pertama 2025. (id88)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE