JAKARTA (Waspada): Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2023 adalah sebesar US$139,4 miliar, naik dari bulan sebelumnya sebesar US$137,2 miliar.
“Kenaikannya sebesar US$2,2 miliar atau setara dengan Rp33,3 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (7/2/2033)
Dia menyampaikan bahwa lonjakan pada Januari 2023 didorong penerbitan surat utang pemerintah dan peningkatan penerimaan negara.
“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa,” ujarnya.
Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa pada Januari 2023 tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Hal ini tercermin dari posisi cadangan devisa Indonesia yang setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Selain itu, cadangan devisa ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga,” tutur Erwin.
Tentunya hal tersebut seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional. (J03)