MEDAN (Waspada.id): Memburuknya sejumlah indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali mendorong penguatan harga emas di pasar global. Data tenaga kerja, penjualan ritel, hingga manufaktur AS yang belum menunjukkan pemulihan signifikan memicu spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed) pada tahun depan.
Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa meskipun data serapan tenaga kerja AS pada November tercatat lebih baik dari ekspektasi, kondisi tersebut tidak diiringi dengan perbaikan tingkat pengangguran.
“Pada November, AS menyerap sekitar 64 ribu tenaga kerja di luar sektor pertanian, lebih tinggi dari proyeksi 50 ribu. Namun di sisi lain, tingkat pengangguran justru meningkat menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,4 persen,” ujar Gunawan, Rabu (17/12/2025).
Ia menambahkan, lemahnya data penjualan ritel dan manufaktur AS semakin memperkuat pandangan pasar bahwa ekonomi Negeri Paman Sam tengah menghadapi tekanan.
“Kondisi ini mendorong spekulasi bahwa The Fed akan lebih cenderung memangkas suku bunga acuannya pada tahun depan,” jelasnya.
Sentimen tersebut tercermin dari pergerakan harga emas global. Setelah sempat tertekan di bawah level 4.200 dolar AS per ons troy, harga emas kembali menguat dan pada perdagangan pagi hari ditransaksikan di kisaran 4.313 dolar AS per ons troy.
“Dalam jangka pendek, harga emas berpeluang bertahan di atas level 4.300 dan masih memiliki potensi melanjutkan kenaikan, terutama jika rilis data ekonomi AS ke depan menunjukkan kinerja yang semakin memburuk,” kata Gunawan.
Sementara itu, dari dalam negeri, kinerja pasar saham masih menunjukkan sentimen positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka menguat seiring dengan penguatan mayoritas bursa saham Asia.
“IHSG dibuka di level 8.708 dan diproyeksikan bergerak dalam rentang 8.670 hingga 8.750 sepanjang sesi perdagangan,” ujarnya.
Untuk nilai tukar, mata uang Rupiah terpantau bergerak relatif stabil di level Rp16.650 per dolar AS, dengan kecenderungan bergerak sideways hingga penutupan perdagangan. Adapun harga emas domestik masih ditransaksikan di kisaran Rp2,33 juta per gram. (id09)











