Ekonomi

Data Ekonomi AS Memburuk, Harga Emas Kembali Naik Dekati USD 4.200 Per Ons

Data Ekonomi AS Memburuk, Harga Emas Kembali Naik Dekati USD 4.200 Per Ons
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Sejumlah indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan kinerja ekonomi yang semakin nyata. Kondisi tersebut mendorong penguatan harga emas dunia yang kembali mendekati level USD 4.200 per troy ons.

Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa pelemahan data ekonomi AS tergambar dari beberapa indikator utama. Indeks kepercayaan konsumen AS pada November tercatat turun ke level 88,7. Sementara inflasi produsen AS (Producer Price Index/PPI) tercatat sebesar 0,3 persen secara bulanan pada September, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Data lainnya juga menunjukkan pelemahan, seperti serapan tenaga kerja sektor swasta versi ADP yang tumbuh negatif, serta data penjualan ritel yang hanya naik 0,2 persen pada September, lebih rendah dari perkiraan pasar,” ujar Gunawan, Rabu (26/11).

Ia menjelaskan, kombinasi data tersebut memperkuat spekulasi pasar bahwa The Federal Reserve berpeluang memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Desember mendatang. Sentimen tersebut turut mendorong penguatan bursa saham global.

“Bursa saham di AS merespons positif peluang pemangkasan suku bunga The Fed. Hal yang sama juga terjadi di pasar saham Asia. IHSG juga dibuka menguat di level 8.533 pada perdagangan hari ini,” jelasnya.

Di sisi lain, pergerakan nilai tukar Rupiah justru terpantau melemah tipis ke level Rp16.665 per dolar AS pada sesi perdagangan pagi. Gunawan memproyeksikan Rupiah bergerak dalam rentang Rp16.630 hingga Rp16.670 per dolar AS sepanjang perdagangan hari ini.

“Imbal hasil US Treasury dan indeks dolar AS (USD Index) terlihat mengalami penurunan. Kondisi ini seharusnya mendukung potensi penguatan Rupiah, meskipun saat ini Rupiah masih bergerak terbatas,” tambahnya.

Sementara itu, harga emas dunia terus melanjutkan penguatan dan diperdagangkan di kisaran USD 4.165 per ons. Menurut Gunawan, emas menjadi aset yang paling diuntungkan dari memburuknya data ekonomi AS.

“Pasar kembali yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya, sehingga harga emas masih berpeluang melanjutkan penguatan sepanjang sesi perdagangan,” katanya.

Untuk harga emas di dalam negeri, ia menyebut saat ini masih berada di kisaran Rp2,24 juta per gram. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE