Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Di Luar Dugaan Inflasi Sumut Desember Melambung

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Inflasi pada Desember 2022 di Sumatera Utara (Sumut) mencapai 1,5% secara bulanan atau month to month (mtm). Sementara secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 6,12%.

Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, capaian inflasi Sumut yang tinggi tersebut dinilai jauh di atas realisasi capaian inflasi nasional yang sebesar 0,56%. Andil inflasi yang terbesar masih didatangkan dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dimana andilnya 1.38%.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Di Luar Dugaan Inflasi Sumut Desember Melambung

IKLAN

“Memang dari hasil pemantauan kita di lapangan selama Desember, sejumlah harga kebutuhan makanan pokok seperti sayur-sayuran, kebutuhan protein, minyak goreng hingga beberapa kebutuhan lainnya mengalami peningkatan harga yang tinggi,” ujar Gunawan yang juga merupakan Ketua Tim Pemantau Harga Kebutuhan Pangan di Sumut ini.

Selain itu, lanjutnya, untuk jenis harga sayur-sayuran lompatan harganya hingga mencapai 3 kali lipat dari harga normal. Sementara itu, untuk harga rokok sebelumnya sudah mengalami kenaikan dan menyumbang inflasi di wilayah Sumut. Tetapi lagi-lagi harga rokok kembali memicu kenaikan inflasi di Desember 2022. Laju tekanan inflasi sebesar itu telah membuat capaian inflasi Sumut sebesar 6.12% selama tahun 2022.

“Dengan capaian itu, maka Sumut justru merealisasikan inflasi yang masuk dalam skenario hitungan saya saat harga BBM dinaikkan. Dimana kala itu saya memprediksikan inflasi Sumut setelah kenaikan harga BBM sekitar 30%, akan membuat Sumut mengalami inflasi dalam rentang 5,7% hingga 6,4% hingga tutup tahun 2022,” ujarnya.

Menurutnya, Sumut benar-benar masuk dalam skenario hitungan inflasi terburuk berdasarkan hitungan, meskipun sempat optimis Sumut diakhir tahun akan merealisasikan inflasi di angka 5%. Karena dampak inflasi dari kenaikan harga BBM sudah tak terlihat di bulan Oktober.

Kalau berbicara komodiitas pangan yang mengalami kenaikan tajam, lanjutnya, memang komoditas cabai naik tinggi selama Desember dibandingkan dengan harganya di bulan November. Harga cabai merah di bulan Desember saja rata rata mengalami kenaikan Rp10 ribu per kg.

Sementara untuk cabai rawit mengalami kenaikan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan harga pada November 2022. Selain itu, kenaikan tarif angkutan dalam kota, meskipun sumbangsihnya relatif kecil, namun hal tersebut sangat terkait dengan kebijakan wali kota masing-masing terlebih wali kota Medan.

“Karena setau saya kebijakan subsidi tarif angkutan kota sempat tidak menyumbang inflasi besar. Namun kenaikan inflasi karena tarif angkutan di bulan Desember, justru memunculkan spekulasi kemungkinan kebijakan pengenaan subsidi sudah berakhir,” tandasnya. (m31)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE