KARO (Waspada): PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukit Barisan mendukung kebutuhan para petani buah naga di Tanah Karo. Pihaknya melistriki kebun dan dalam satu hektar membutuhkan 1.600 lampu daya 9 watt atau setara daya 16,5 kVA setiap hektarnya
Sampai saat ini, PLN UP3 Bukit barisan telah menyalakan sebanyak 48 kebun dengan kapasitas daya hingga 364 kVA. Dan dalam waktu dekat akan menyalakan lagi kebun dengan daya 131 kVA dan 197 kVA sehingga total daya mencapai 690 kVA.
Manager PLN UP3 Bukit Barisan Grahaita Gumelar mengatakan, pihaknya mendukung pertanian modern di Tanah Karo untuk meningkatkan hasil panen buah naga dengan program Electrifying Agriculture. Selain melistriki kebun naga, PLN Berastagi juga sedang menciptakan traktor mini listrik menggunakan baterai di mana akan menghemat biaya jika dibanding bila menggunakan BBM.
“Tanaman buah naga sudah mulai menggantikan tanaman jeruk dan kopi di Tanah Karo. Tanaman ini membutuhkan sinar ultraviolet untuk berfotosintesi (merangsang) sehingga muncul bunga dan buah dari tanaman kaktus tersebut,” katanya didampingi Manager Bagian Perencanaan Elfrid Pasaribu, Kamis (24/3/2022).
Ia melanjutkan, sinar ultraviolet dapat diperoleh dari sinar matahari, namun intensitas cahaya matahari di daerah pegunungan ini sangat terbatas karena sering turun hujan dan awan berkabut. Untuk memenuhi kebutuhan sinar ultraviolet setiap harinya, para petani menggunakan cahaya lampu dengan intensitas penyinaran selama 10 jam per hari.
Artinya, dengan sinar matahari hanya satu sisi pohon yang berbuah, bila disinari dengan listrik maka ke 4 sisi pohon berbuah, maka ada 3 tambahan buahnya. Kalau selama ini petani menggunakan genset, tentu biayanya mahal dibanding bila pakai listrik PLN.
“PLN UP3 Bukit barisan telah menyalakan sebanyak 48 kebun dengan kapasitas daya hingga 364 kVA dan dalam waktu dekat akan menyalakan lagi kebun dengan daya 131 kVA dan 197 kVA sehingga total daya mencapai 690 kVA,” terangnya.
Tentunya kebutuhan daya ini akan terus bertambah seiring dengan munculnya kebun-kebun buah naga baru. Menurutnya, tantangan di lokasi kebun yang berada jauh di dalam ladang perbukitan sehingga memerlukan investasi perluasan jaringan.
“PLN akan terus berupaya mendukung petani buah naga di sini. Meski masih ada kendala lokasi, PLN akan bersinergi dengan kelompok tani untuk bisa melayani kebutuhan listrik pertanian,” pungkasnya.(m31)