MEDAN (Waspada.id): Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Januari–Juli 2025 mencapai US$7.048,82 juta atau naik 21,99 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Begitu juga dengan nilai ekspor pada Juli 2025 mengalami peningkatan dibandingkan Juli 2024, yaitu dari US$979,66 juta menjadi US$1.230,45 juta atau mengalami peningkatan sebesar 25,60 persen.
Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Selasa (2/9), ekspor dari sektor Pertanian pada Januari–Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar US$61,74 juta (13,25%) dibandingkan Januari–Juli 2024, sedangkan sektor Industri mengalami peningkatan sebesar US$1.229,36 juta (23,23 %).
Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Januari–Juli, sebesar 92,50 persen dan sektor pertanian sebesar 7,49 persen.
Golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar pada Januari-Juli 2025 terhadap Januari-Juli 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan nabati yaitu naik sebesar US$792,47 juta (37,62%) diikuti oleh golongan berbagai produk kimia naik sebesar US$312,45 juta (41,93%). Tidak ada golongan barang yang mengalami penurunan pada Januari-Juli 2025 di antara 10 golongan barang utama.
Selama periode Januari–Juli 2025 negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$1.119,43 juta, US$907,44 juta, dan US$523,43 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,18 persen.
Sekitar 36 persen barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor yang potensial dengan nilai masing-masing sebesar US$360,49 juta dan US$173,27 juta.
Pada Januari–Juli 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024, negara tujuan utama yang mengalami penurunan terbesar yaitu Rusia sebesar US$38,85 juta. (id09)