TAPANULI SELATAN (Waspada.id): PT PLN (Persero) terus memperkuat transformasi menuju energi bersih melalui percepatan pembangunan infrastruktur pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu proyek strategis yang menjadi perhatian nasional adalah PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW, yang diproyeksikan sebagai pilar baru penyedia listrik ramah lingkungan di Pulau Sumatera.
Sebagai bentuk pengawasan dan memastikan progres berjalan sesuai target, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo, melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek pada Jumat (21/11). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat koordinasi teknis serta memastikan seluruh tahapan konstruksi berada dalam koridor standar keselamatan dan mutu yang telah ditetapkan.
Turut mendampingi kunjungan tersebut, EVP Pengendalian Pembangkitan dan IPP Daniel Eliawardhana, beserta jajaran Direktorat Manajemen Pembangkitan. Dari PLN UIP Sumbagut hadir SRM OK 1 Ivan Prasetyo Darmawan, SRM OK 2 Nanda Dani Andrianto, MUPP SBU 3 Andhika Putra Kusuma, MUPP SBU 4 Parlindungan, serta tim PLN UIP SBU. Tim dari PLN UID Sumatera Utara juga turut mengikuti rangkaian inspeksi lapangan.
Rombongan melakukan tinjauan ke sejumlah area kritis proyek, antara lain Dam Site, area Power House, hingga GI Batang Toru yang kini tengah memasuki masa percepatan. Pada kunjungan ini, tim mendapatkan pemaparan teknis langsung dari North Sumatera Hydro Energy (NSHE) selaku pelaksana konstruksi mengenai kesiapan fasilitas jelang pengujian sistem.
Hingga pertengahan November 2025, progres konstruksi PLTA Batang Toru telah mencapai 89,17%. Pencapaian ini menunjukkan bahwa proyek berada pada jalur yang tepat dan kini bersiap memasuki fase komisioning, yaitu tahap pengujian peralatan secara menyeluruh sebelum mulai beroperasi.
Proyek yang memanfaatkan aliran Sungai Batang Toru ini direncanakan mulai beroperasi penuh pada tahun 2026, dan diharapkan menjadi salah satu penyumbang utama peningkatan bauran energi bersih PLN. Dengan kapasitas 510 MW, PLTA ini diproyeksikan mampu menambah keandalan pasokan listrik Sumatera sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit berbahan bakar fosil.
Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo, menegaskan kembali komitmen PLN terhadap percepatan transisi energi.
“PLTA Batang Toru merupakan salah satu proyek strategis nasional yang akan memperkuat bauran energi hijau di Sumatera. Kami ingin memastikan setiap tahapan pembangunan berjalan optimal, tepat waktu, dan sesuai standar keselamatan tertinggi. Energi bersih adalah masa depan, dan proyek ini menjadi langkah penting menuju sistem kelistrikan yang lebih berkelanjutan,” tegasnya.
Di sisi lain, GM PLN UIP SBU Dewanto menyampaikan kesiapan UIP SBU dalam mengawal seluruh aspek konstruksi, mulai dari pengendalian mutu hingga koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
“UIP SBU berkomitmen memberikan kinerja terbaik dalam penyelesaian proyek PLTA Batang Toru. Dengan kolaborasi yang kuat antara pusat, unit wilayah, dan seluruh stakeholder, kami optimistis proyek ini dapat diselesaikan sesuai target dan memberikan manfaat besar bagi sistem kelistrikan Sumatera. PLTA Batang Toru bukan hanya proyek, tetapi investasi masa depan untuk energi hijau Indonesia,” ungkap Dewanto.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan rapat koordinasi yang membahas evaluasi teknis, tantangan lapangan, serta upaya percepatan (acceleration plan) untuk memastikan milestone berikutnya dapat dicapai sesuai rencana. Pembahasan meliputi kesiapan sistem komisioning, manajemen risiko konstruksi, serta strategi penguatan aspek keselamatan kerja di seluruh titik kegiatan.
Dengan progres signifikan yang telah dicapai, PLTA Batang Toru semakin dekat untuk menjadi sumber energi bersih baru yang mendukung keandalan kelistrikan Sumatera sekaligus mendukung misi besar PLN dalam mencapai Net Zero Emissions pada 2060. (id09)











