MEDAN (Waspada.id): Dari hasil pengamatan langsung di lapangan, harga cabai merah alami penurunan yang cukup tajam setelah pada perdagangan kemarin sempat berada dalam rentang 85 hingga 100 ribu per Kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, di wilayah dataran rendah Sumut bagian timur, pedagang menjual harga cabai merah di kisaran angka 54 ribu hingga 60 ribu per Kg. Namun jika mengacu kepada PIHPS Kota Medan, harga cabai merah di Medan rata-rata ditransaksikan di harga 64.500 per Kg.
“Sebuah perbedaan memang, namun yang menjadi persoalan adalah pasokan cabai merah dari Medan ini sebagian masih mengandalkan pasokan dari wilayah pengunungan seperti Karo dan sekitarnya. Harga cabai merah dari dataran rendah, atau distribusinya yang melewati dataran rendah, memang lebih murah saat ini karena pasokannya lebih banyak dibandingkan dengan harga cabai merah dari dataran tinggi,” ujar Gunawan, Selasa (9/9).
Selain cabai merah, lanjutnya, harag cabai hijau dan cabai rawit belakangan ini juga mengalami penurunan harga. Cabai hijau turun dalam rentang 3 ribu hingga 5 ribu per Kg, termasuk juga dengan harga cabai rawit.
“Kalau cabai hijau ditransaksikan di kisaran angka 50 ribuan, sementara cabai rawit ditransaksikan di kisaran harga 37 hingga 45 ribu per Kg,” sebutnya.
Gunawan menyebutkan, jika melihat pola perubahan harga di Jawa, ditambah dengan pasokan yang relatif cenderung alami penurunan di wilayah Sumut, maka sebaiknya pemerintah berhati-hati dengan fluktuasi harga cabai yang terjadi belakangan ini.
“Tekanan Supply di Sumut yang signifikan akan mulai terjadi bulan Oktober mendatang. Sementara belum bisa dipastikan apakah wilayah lain seperti Aceh atau Jawa nantinya akan mampu menyuplai kebutuhan cabai untuk Sumut,” katanya.
Atau, lanjut Gunawan, kalaupun nantinya distribusi cabai memang masuk dari wilayah di luar Sumut, akan tetapi berapa harga yang akan diterima Sumut nantinya.
“Jadi memang ada potensi harga cabai akan bertahan mahal di Sumut, terlebih apabila wilayah lain mengalami penurunan jumlah pasokan, atau harganya sudah terbilang sangat mahal jauh di atas harga keekonomiannya,” pungkasnya. (id09)