LUBUKPAKAM (Waspada.id): Harga cabai merah di Pasar Tradisional Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Rabu (17/9/25), semakin melonjak tajam. Jika kemarin harganya masih bertengger Rp70.000 per kilogram, hari ini sudah menyentuh harga Rp90.000 per kilogram.
Begitu juga cabai kecil yang sebelumnya masih Rp30.000, kini melonjak hingga Rp45.000 per kilogram, cabai hijau juga mengalami kenaikan tipis dari Rp52.000 menjadi Rp53.000 per kilogram. Sementara bawang merah Rp35.000 dan bawang putih tetap bertahan diharga Rp35.000 per kilogram. Begitu juga tomat tidak mengalami penurunan harga masih Rp10.000 per kilogram.
Akibatnya, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan dapur tersebut sangat menurun, bahkan mengeluh.
Sri, salah seorang pedagang sayuran mengaku bahwa tingginya harga cabai merah tersebut bukan saja dikeluhkan pembeli, tapi juga para pedagang. Sebab, perputaran dikebutuhan dapur tersebut juga mengalami penurunan.

“Kita beli dari agen paling sekitar 5 kilogram, tapi tidak langsung habis, bisa besoknya baru habis, sehingga ada beberapa cabai yang busuk,” kata Sri.
Ketika ditanya apa penyebab cabai merah tetap bertahan malah, menurut Sri karena pasokan dari beberapa daerah juga mengalami penurunan.
“Ini karena pasokan mengalami penurunan. Apalagi saat ini kan musim penghujan, yang bukan tidak mungkin berpengaruh terhadap tanaman cabai. Makanya pasokan sama kita juga sedikit dan harganya juga tinggi,” papar Sri.
Tuty, salah seorang ibu rumahtangga juga mengeluhkan harga cabai merah dan cabai kecil yang terus melonjak tinggi. Sementara ia masih harus memenuhi kebutuhan pokok lainnya.
“Cabai merah ini kan memang salah satu kebutuhan kita, tapi karena harganya begitu tinggi membuat kita hanya bisa membeli seadanya. Kalau harga cabai merah terus seperti ini, aku gak tau lagi mau gimana,” tutur Tuty.(id.28)