Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

IHSG Dan Rupiah Bergerak Sideways Jelang Rilis Cadangan Devisa, Emas Menanjak

IHSG Dan Rupiah Bergerak Sideways Jelang Rilis Cadangan Devisa, Emas Menanjak
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Pasar keuangan Indonesia bergerak terbatas pada awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis di level 8.182, sementara Rupiah terpantau melemah ringan ke posisi Rp16.560 per dolar AS. Di sisi lain, harga emas dunia terus menanjak hingga menembus USD 3.960 per ons troy, atau sekitar Rp2,12 juta per gram di pasar domestik.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menilai pelaku pasar saat ini cenderung bersikap menunggu menjelang rilis data cadangan devisa Indonesia. Minimnya sentimen positif dari kawasan Asia membuat pergerakan IHSG hari ini lebih ditentukan oleh faktor teknikal dan dinamika global.

“IHSG hari ini cenderung bergerak sideways. Investor menanti data cadangan devisa yang menjadi indikator kekuatan fundamental ekonomi nasional, sambil mencermati arah pergerakan bursa Asia yang umumnya dibuka menguat,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (7/10).

Gunawan menjelaskan, pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang mendapat dukungan dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasury) dan penguatan indeks dolar (USD Index).

“Meski Amerika Serikat tengah menghadapi government shutdown, kondisi itu belum cukup melemahkan dolar AS. Imbal hasil obligasi yang meningkat tetap memberi ruang bagi dolar untuk menguat terhadap mayoritas mata uang dunia,” paparnya.

Sementara itu, harga emas terus melanjutkan reli setelah menembus level tertinggi sepanjang masa di atas USD 3.900 per ons troy. Gunawan menilai, tren penguatan emas masih akan berlanjut dalam jangka menengah.

“Ketidakpastian ekonomi global, meningkatnya tensi geopolitik, dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed menjadi faktor utama yang menopang penguatan harga emas,” jelasnya.

“Kalaupun nanti shutdown di AS berakhir, dampaknya terhadap emas hanya bersifat sementara. Tren kenaikan emas jangka panjang masih sulit terbendung,” tambah Gunawan.

Gunawan menilai, hingga akhir pekan ini, arah pasar keuangan domestik masih akan sangat dipengaruhi oleh rilis data makroekonomi dan perkembangan sentimen global, terutama dari AS. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE