MEDAN (Waspada.id): Pasar keuangan domestik dibuka positif di awal pekan ini. IHSG menguat ke level 8.139 seiring pergerakan mayoritas bursa Asia yang juga menghijau, sementara rupiah terapresiasi tipis ke posisi Rp16.640 per USD.
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin menyebutkan, penguatan tersebut masih ditopang oleh sentimen teknikal, mengingat pekan ini pasar keuangan global akan dipenuhi agenda penting yang bisa mengubah arah pergerakan aset.
“Ada banyak data penting yang ditunggu investor, mulai dari indeks manufaktur China, kepercayaan konsumen AS, hingga inflasi dan neraca perdagangan. Semua rilis ini berpotensi memicu volatilitas di pasar keuangan, khususnya rupiah dan IHSG,” jelas Gunawan di Medan, Senin (29/9).
Menurutnya, membaiknya kinerja ekonomi AS justru bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi memperkuat bursa saham AS, namun di sisi lain akan memulihkan dolar AS sehingga menekan rupiah.
Di tengah situasi tersebut, harga emas dunia kembali menjadi sorotan. Logam mulia ini naik ke level USD 3.780 per ons troy atau sekitar Rp2,03 juta per gram, menorehkan rekor tertinggi baru.
“Kenaikan emas masih dipicu oleh ketidakpastian global dan tensi geopolitik di Asia. Selama kondisi ini berlanjut, tren bullish emas kemungkinan akan bertahan,” tambah Gunawan.
Ia mengingatkan, investor domestik perlu waspada terhadap rilis data ekonomi AS pekan ini yang berpotensi menjadi katalis utama arah pasar. (id09)