MEDAN (Waspada.id): Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah kompak menguat pada perdagangan Jumat (12/9). Penguatan ini terjadi seiring melemahnya kinerja dolar AS, meski di sisi lain inflasi Amerika Serikat justru menunjukkan tren naik.
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa data klaim pengangguran mingguan AS yang naik menjadi 263 ribu menjadi sinyal kuat peluang pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
“Secara keseluruhan saya menilai The Fed lebih cenderung untuk menurunkan bunga acuannya, ketimbang menahan di level saat ini. Meski memang inflasi bulanan AS naik ke 0,4% dan secara tahunan menyentuh 2,9% di Agustus, pasar tetap melihat adanya ruang pelonggaran,” terang Gunawan.
Seiring sentimen tersebut, mayoritas bursa Asia bergerak di zona hijau mengikuti penguatan Wall Street. IHSG pun dibuka menguat ke level 7.819 pada sesi awal perdagangan. Gunawan memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dalam kisaran 7.770 hingga 7.870.
Sementara itu, Rupiah juga menunjukkan tren positif dengan diperdagangkan di level Rp16.435 per dolar AS. “Rupiah berpeluang bertahan menguat di kisaran Rp16.400 hingga Rp16.470, ditopang pelemahan imbal hasil US Treasury 10 tahun dan turunnya indeks dolar ke level 97,60,” jelas Gunawan.
Di sisi lain, harga emas dunia juga bergerak naik. Emas saat ini diperdagangkan di level 3.642 dolar AS per ons troy atau setara dengan Rp1,92 juta per gram. (id09)