MEDAN (Waspada.id): Pasar keuangan tanah air menutup pekan dengan kinerja positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,37% ke level 7.854,06 pada perdagangan Jumat (12/9).
Sejumlah saham unggulan seperti BBCA, BBRI, BMRI, BRPT, BBNI, hingga ANTM menjadi motor penguatan indeks.
Tak hanya saham, mata uang Rupiah juga bergerak perkasa. Rupiah ditutup di level Rp16.375 per dolar AS, menguat seiring pelemahan greenback akibat rilis data ekonomi Amerika Serikat.
“Sejumlah indikator ekonomi AS, termasuk data klaim pengangguran, telah mendorong pelemahan dolar. Hal ini membuka peluang besar bagi The Fed untuk memangkas bunga acuan dalam waktu dekat,” ujar Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (12/9).
Gunawan menambahkan, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed semakin kuat setelah Presiden AS terang-terangan mendorong agar bank sentral mengambil langkah pelonggaran.
“Sekalipun hal ini bisa dianggap sebagai intervensi, pada akhirnya pasar lebih percaya bahwa kebijakan suku bunga global akan cenderung turun, dan itu menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan di tanah air,” terangnya.
Sementara itu, harga emas dunia juga ikut naik. Logam mulia tersebut ditransaksikan di level US$3.647 per ons troy atau setara sekitar Rp1,92 juta per gram. Namun, penguatan Rupiah membuat kenaikan emas global tidak terlalu signifikan dalam rupiah.
“Ke depan, jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga acuannya, hal itu akan menggiring tren penurunan suku bunga di banyak bank sentral dunia, termasuk di Indonesia. Ini tentu akan semakin memperkuat sentimen positif bagi pasar saham maupun Rupiah,” pungkas Gunawan. (id09)