MEDAN (Waspada.id): Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini masih dilanda tekanan jual, meski mata uang Rupiah terpantau stabil terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa minimnya agenda ekonomi besar hari ini membuat kinerja pasar keuangan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor teknikal dibandingkan isu fundamental.
“Kebijakan The Fed yang memangkas suku bunga acuan kemarin masih menjadi perhatian pasar. Langkah tersebut membuka ruang bagi bank sentral lain, termasuk di kawasan Asia, untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih longgar,” ujar Gunawan di Medan, Jumat (19/9).
Menurutnya, Bank Indonesia bahkan sudah lebih dulu menurunkan suku bunga acuan sebelum keputusan The Fed. Hal ini memberikan sinyal positif, meski pelaku pasar tetap menantikan perkembangan berikutnya.
Di kawasan Asia, mayoritas bursa saham pada perdagangan pagi bergerak di zona hijau. Namun berbeda dengan IHSG yang pada sesi perdagangan hari ini justru terkoreksi.
“IHSG sempat dilanda aksi profit taking dan pada perdagangan hari ini melemah di level 7.996,” jelas Gunawan.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terpantau stabil di kisaran Rp16.565 per dolar AS. Kondisi ini terjadi di tengah penguatan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang berada di level 4,11% serta indeks dolar AS yang naik ke posisi 97,42.
Gunawan menilai, IHSG dan Rupiah cenderung bergerak sideways dalam jangka pendek. Namun tekanan jual masih membayangi IHSG.
“Secara teknikal, IHSG sudah terbilang kemahalan. Jika pelemahan berlanjut, indeks akan menguji level support di 7.930,” ungkapnya.
Sedangkan Rupiah dinilai masih memiliki peluang untuk menguat. “Rupiah berpeluang menguji level support di 16.530 per dolar AS, selama sentimen eksternal tidak mengalami perubahan signifikan,” tambah Gunawan.
Di sisi lain, harga emas dunia juga mengalami koreksi teknikal. Saat ini emas diperdagangkan di level US$3.640 per ons troy atau setara sekitar Rp1,95 juta per gram.
“Meski terkoreksi, secara fundamental emas masih didukung kabar baik dari rencana pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed,” pungkasnya. (id09)