Ekonomi

IHSG Melemah Di Tengah Minimnya Sentimen, Rupiah Justru Menguat

IHSG Melemah Di Tengah Minimnya Sentimen, Rupiah Justru Menguat
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (25/11) sempat dibuka menguat di level 8.570, namun berbalik melemah ke kisaran 8.530. Secara teknikal, IHSG terlihat mulai mendekati level psikologis 8.500 setelah sebelumnya menyentuh area tertinggi.

Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, menilai tekanan terhadap IHSG saat ini lebih disebabkan oleh faktor teknikal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Tekanan jual pada IHSG di sesi perdagangan hari ini lebih disebabkan sentimen teknikal, setelah indeks menyentuh level tertinggi sebelumnya. Pelemahan ini juga kontras dengan mayoritas bursa saham Asia yang justru bergerak di zona hijau,” ujar Gunawan.

Ia menjelaskan, minimnya agenda ekonomi global yang berdampak besar membuat pasar keuangan cenderung bergerak sideways. Investor dinilai lebih memilih bersikap hati-hati sambil menunggu rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat.

“Pelaku pasar saat ini lebih banyak mengambil posisi wait and see jelang rilis data penting AS, karena data tersebut berpotensi mengubah persepsi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga acuan The Fed,” lanjutnya.

Di sisi lain, kinerja nilai tukar rupiah justru mencatatkan penguatan ke level Rp16.650 per dolar AS. Penguatan ini terjadi seiring melemahnya kinerja USD Index yang mendekati level 100 serta turunnya imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ke kisaran 4%.

Gunawan menambahkan, penguatan rupiah menjadi faktor penahan pelemahan IHSG.

“Rupiah yang menguat menjadi katalis positif bagi pasar saham domestik dan berpotensi menahan tekanan lebih lanjut pada IHSG,” jelasnya.

Sementara itu, harga emas dunia terpantau menguat ke level US$4.145 per ons troy atau setara dengan sekitar Rp2,23 juta per gram. Penguatan emas didorong oleh kembali meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS.

“Spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed kembali menguat, terlebih setelah salah satu pejabat The Fed menyatakan dukungan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang. Kondisi ini menjadi pendorong bagi harga emas dunia,” tutup Gunawan. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE