MEDAN (Waspada.id): Nilai impor Sumatera Utara pada Juli 2025 sebesar US$487,14 juta. Nilai impor tersebut meningkat jika dibandingkan dengan Juni 2025 yang sebesar US$476,20 juta dan turun dibandingkan Juli 2024 yang mencapai US$565,73 juta.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai impor melalui Sumatera Utara pada Januari–Juli 2025 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$3.138,11 juta atau turun sebesar -5,43 persen dibandingkan Januari–Juli 2024 yang bernilai sebesar US$3.318,44 juta.
Secara persentase, nilai impor bulan Juli tahun 2025 sebesar US$487,14 juta, bila dibandingkan dengan dengan Juli 2024, nilai impor mengalami penurunan sebesar 13,89 persen. Sedangkan dibandingkan dengan Juni 2025 meningkat 2,30 persen.
Disebutkan, dari total impor Sumatera Utara pada Januari–Juli 2025 sebesar US$3.138,11 juta, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 79,44 persen dengan nilai US$2.492,92 juta, diikuti oleh impor barang modal sebesar 11,71 persen (US$367,44 juta), dan impor barang konsumsi sebesar 8,85 persen (US$277,74 juta).
Nilai impor terbesar Januari–Juli 2025 berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar US$495,14 juta, diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$378,06 juta.
Dibandingkan Januari–Juli 2024, nilai impor untuk sepuluh golongan barang (HS 2 dijit) pada Januari–Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar US$31,67 juta (1,52%), sedangkan untuk golongan barang lainnya mengalami penurunan sebesar US$212,00 juta (-17,21%).
Jika dibandingkan dengan Januari–Juli 2024, penurunan impor terbesar periode Januari–Juli 2025 terjadi pada golongan bahan bakar mineral yaitu sebesar US$143,67 juta (-22,49%) diikuti oleh golongan ampas/sisa industri makanan sebesar US$59,29 juta (-21,84%).
Sedangkan kenaikan impor terbesar terjadi pada golongan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$61,41 juta (19,39%) dan diikuti oleh golongan bahan kimia anorganik sebesar US$ 50,29 juta (29,94 %).
Peran impor untuk sepuluh golongan barang pada Januari–Juli 2025 mencapai 67,51 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan bakar mineral sebesar 15,78 persen diikuti golongan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 12,05 persen.
Dari total nilai impor Sumatera Utara sebesar US$3.138,11 juta pada Januari–Juli 2025, sebesar US$1.204,06 juta (38,37%) berasal dari Asia di luar ASEAN, sebesar US$1.020,93 juta (32,53%) berasal dari ASEAN dan sisanya berasal dari kawasan lainnya.
Negara pemasok barang impor terbesar pada Januari–Juli 2025 adalah Tiongkok sebesar US$911,45 juta (29,04%), diikuti Malaysia sebesar US$448,62 juta (14,30%), dan Singapura sebesar US$319,66 juta (10,19%).
Selama Januari–Juli 2025 kesepuluh negara asal utama memberikan peran sebesar 84,46 persen terhadap total nilai impor melalui Sumatera Utara sedangkan sisanya memberikan peran sebesar 15,54 persen berasal dari negara lainnya.
Nilai impor dari 10 negara utama menurun sebesar 1,47 persen pada periode Januari–Juli 2025 dibandingkan periode Januari–Juli 2024. (id09)