INDONESIA telah mengambil tanggung jawab sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023, sejak serah terima Keketuaan ASEAN dari Kamboja saat KTT ke-42 ASEAN di Phnom Penh, November 2022.
Keketuaan Indonesia di ASEAN dimulai sejak 1 Januari 2023 dan berakhir pada 31 Desember 2023. Hingga pada akhirnya Indonesia berhasil dengan baik dan diapresiasi tinggi sebagai tuan rumah KTT ke- 43 ASEAN yang digelar di Jakarta, pada 5-7 September 2023.
Sebagai negara terbesar dan salah satu anggota pendiri ASEAN, Indonesia diharapkan dapat memimpin kawasan dalam mengatasi berbagai permasalahan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kepemimpinan Indonesia dalam konferensi ASEAN mempunyai empat semangat utama, yaitu pentingnya menjaga kesatuan ASEAN, pentingnya sentralitas ASEAN, pentingnya peran ASEAN dalam komunitas global, dan pentingnya kontribusi ASEAN terhadap kesejahteraan rakyat. Sebagai ketua ASEAN, Indonesia akan fokus memperkuat ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. Maka dalam rangka tugas khusus Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2023, maka yang menjadi atensi kita semua adalah bagaimana Kepemimpinan Indonesia Pada ASEAN Tahun 2023 Menuju Soliditas dan Sentralitas Asean Ditengah Dinamika Global?.
Keketuaan Indonesia pada organisasi ASEAN, semakin berpengaruh didukung oleh latar belakang Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden RI Jokowi menjukkan peran dan eksistensi Indonesia di kawasan dan pada berbagai persoalan dinamika global, seperti ketika Presiden Jokowi hadir ke negara yang sedang berkonflik seperti Rusia dan Ukraina. Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke Rusia dan Ukraina akan menjadi langkah penting dalam menjalankan peran kepemimpinan ASEAN di tingkat regional dan global. Kunjungan tersebut menunjukkan Indonesia concern terhadap isu-isu yang terkait dengan konflik dan perdamaian. Hal tersebut sebagai upaya penyelesaian konflik, pemeliharaan perdamaian, dan upaya diplomatik.
Termasuk pada issue di kawasan Asean sendiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan minat yang kuat dalam membantu menyelesaikan krisis di Myanmar. Jokowi berharap bisa menunjukkan kepada pihak yang berkuasa di Myanmar, tentang bagaimana Indonesia berhasil melakukan transisi menuju demokrasi.
Sebagai negara yang didapuk menjadi keketuaan perkumpulan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2023, Indonesia telah menetapkan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Tema ini memiliki arti yang cukup signifikan, yaitu ASEAN Matters, Indonesia menekankan pentingnya peran dan relevansi ASEAN dalam konteks regional dan global. Ini menunjukkan bahwa ASEAN adalah sebuah entitas yang memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, dan sosial di kawasan Asia Tenggara.
Epicentrum of Growth menunjukkan bahwa ASEAN dianggap sebagai pusat pertumbuhan atau pusat kegiatan ekonomi yang penting di kawasan tersebut. Indonesia ingin menyampaikan pesan bahwa ASEAN adalah tempat di mana pertumbuhan ekonomi dan peluang investasi dapat diidentifikasi dan dimanfaatkan. Secara keseluruhan, tema ini mencerminkan tekad Indonesia untuk mengangkat ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang strategis di kawasan Asia Tenggara, dan juga sebagai pemain penting dalam hal isu-isu politik dan sosial.
Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan stabilitas, perdamaian, dan kerja sama di ASEAN, serta menjadikan kawasan ini sebagai pusat penting dalam dinamika global.
Sementara pada pengembangan sektor ekonomi, Indonesia turut andil dalam komitmen global menerapkan strategi ekonomi hijau atau green economy. Presiden Joko Widodo meyakini bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemimpin pasar global dalam skema perdagangan karbon dunia dimulai di ASEAN. Strategi ekonomi hijau Indonesia meliputi pembangunan rendah karbon, kebijakan net zero emissions, dan pemberian sejumlah stimulus hijau untuk mendorong peningkatan realisasi ekonomi hijau.
Melalui implementasi ini, diharapkan pertum-buhan ekonomi Indonesia mencapai 6,1-6,5% per tahun hingga 2050, intensitas emisi berkurang hingga 68% pada tahun 2045, dan menciptakan 1,8 juta lapangan kerja hijau pada tahun 2030.
Kiprah penguatan sektor perdagangan Indonesia di ASEAN khususnya pada sektor agribisnis peternakan, Indonesia telah berhasil melakukan ekspor perdana ayam hidup ke Singapura. Ekspor tersebut dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia dari Gunung Kijang, Pulau Bintan Kepulauan Riau dengan jumlah 23.040 ekor atau setara 41,47 ton.
Sebelumnya, Indonesia juga berhasil mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak 2022 ke Singapura. Pada sektor ini Indonesia berencana akan mengembangkan ekspor vaksin flu burung ke Manila Filipina.
Indonesia memiliki beberapa tugas penting, antara lain memimpin KTT ASEAN, dan beberapa forum tingkat tinggi terkait lainnya, mengkoordinasikan aktifitas forum dewan ASEAN, Badan-badan sektoral ASEAN, termasuk beberapa kegiatan pejabat senior ASEAN. Aktifitas KTT ASEAN 2023, kali ini memiliki agenda bersama, antara lain:
a) Memajukan dan meningkatkan kepentingan dan kesejahteraan ASEAN secara aktif. Pernyataan ini mencerminkan semangat kerja sama di antara negara- negara anggota untuk membangun kawasan yang lebih stabil, makmur, dan sejahtera.
b) Memperkokoh Sentralitas ASEAN; hal ini merujuk pada peran penting ASEAN dalam memperkuat perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik³. Istilah ini tidak dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa ASEAN atau negara-negara anggotanya adalah kekuatan pendorong di balik geopolitik atau geo-ekonomi kawasan tersebut. Sebaliknya, ini adalah pengamatan langsung tentang posisi ASEAN di pusat arsitektur diplomatic kawasan – yaitu, jaringan pertemuan dan pertemuan di mana sebagian besar diplomasi multilateral Asia berlangsung. Negara-negara anggota ASEAN menjadi tuan rumah dan memimpin sebagian besar pertemuan diplomatik utama kawasan ini dan menggunakan peran mereka untuk mensosialisasikan prioritas mereka dengan rekan-rekan sekitar kawasan.
c) Mempersiapkan respons yang efektif terhadap permasalahan atau situasi krisis yang berdampak pada ASEAN, khususnya terkait dengan dampak kondisi global (Peran Rusia dan Ukraina), persaingan kekuatan Amerika dan Tiongkok, masalah Laut China Selatan, dll. Dalam hal ini ASEAN dibawah keketuaan Indonesia akan berupaya membangun sistem pemantauan yang kuat untuk mengidentifikasi dini potensi per-masalahan atau krisis yang dapat mempengaruhi kawasan. Negara-negara anggota ASEAN dan sekretariat harus menjalankan komunikasi yang efektif untuk berbagi informasi dan merencanakan respons bersama. Ini termasuk koordinasi antara pemerintah, lembaga-lembaga regional, dan pihak-pihak yang terlibat.
ASEAN perlu menyusun rencana respons yang terperinci dan berkelanjutan untuk mengatasi krisis. Kemudian ASEAN dapat menggalang sumber daya baik dalam bentuk dana, personel, atau peralatan untuk mendukung respons terhadap krisis. Ini dapat melibatkan negara anggota, mitra eksternal, atau organisasi internasional yang relevan.
Tentunya sejak Januari 2023 hingga berlangsungnya KTT ASEAN 2023 di Jakarta, Indonesia dianggap berhasil dan diapresiasi banyak pihak. Masih dalam rangkaian tugasnya Indonesia akan tetap berfokus pada mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia akan bekerja sama dengan anggota ASEAN lainnya untuk menghadapi tantangan regional dan global yang kompleks. Adapun saran bagi peran keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2023, Indonesia harus senantiasa meningkatkan bekerjasama dengan anggota ASEAN lainnya untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara anggota. Soliditas ini sangat penting untuk menjaga persatuan dan stabilitas dalam menghadapi berbagai tantangan geopolitik dan ekonomi di kawasan. Indonesia sepatutnya melakukan promosi diplomasi ASEAN, dimana Indonesia akan berperan aktif dalam mempromosikan diplomasi ASEAN sebagai mekanisme untuk menyelesaikan konflik dan perbedaan di antara negara-negara anggota.
Untuk mencapai sentralitas, Indonesia senantiasa harus bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam mengembangkan ekonomi kawasan. Ini termasuk meningkatkan integrasi ekonomi melalui ASEAN Economic Community (AEC) dan memperkuat peran ASEAN dalam kerja sama ekonomi regional dan global. *Penulis Executive Liaison Officer PT IJA & PT JCI Tbk.













