Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Kesepakatan Dagang AS-China Dorong Pelaku Pasar Mencari Aset Aman

Kesepakatan Dagang AS-China Dorong Pelaku Pasar Mencari Aset Aman
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Harga emas dunia kembali menguat menembus level USD 4.000 per ons troy pada perdagangan Kamis (30/10), setelah Amerika Serikat dan China mencapai kesepakatan dagang baru yang memicu koreksi di pasar saham Asia.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, kesepakatan antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia itu mendorong pelaku pasar beralih kembali ke aset aman seperti emas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Setelah kesepakatan dagang diumumkan, harga emas berbalik naik ke level USD 4.002 per ons troy. Investor tampak kembali memburu emas sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian arah kebijakan ekonomi global,” ujar Gunawan di Medan, Kamis (30/10).

Gunawan menjelaskan, dalam kesepakatan tersebut, Amerika Serikat menurunkan tarif impor barang-barang dari China menjadi 47 persen. Sebagai imbalannya, China memberikan pasokan rare earth atau tanah jarang untuk jangka waktu satu tahun ke depan, sekaligus meminta agar Washington menghapus daftar hitam sejumlah perusahaan teknologi asal China.

Menurutnya, meski tampak positif, hasil kesepakatan ini dinilai belum cukup kuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua negara. “Tarif baru yang masih cukup tinggi menunjukkan bahwa hubungan dagang keduanya belum sepenuhnya pulih. Ini yang membuat investor tetap berhati-hati dan memilih aset aman,” jelasnya.

Gunawan menambahkan, harga emas saat ini akan mencari titik keseimbangan baru, di tengah ketidakpastian sikap Bank Sentral AS (The Fed) yang masih ragu untuk memangkas suku bunga acuannya.

“Selama The Fed menahan diri dari pemangkasan bunga, emas bisa tertahan. Tapi jika pasar mulai berspekulasi bahwa penurunan bunga ditunda, harga emas justru bisa kembali tertekan. Namun, sepanjang inflasi AS belum terkendali, peluang emas bertahan di atas USD 4.000 tetap besar,” paparnya.

Ia memperkirakan harga emas berpotensi bergerak di kisaran USD 4.150 hingga USD 4.250 per ons troy hingga akhir tahun ini. Sementara di pasar domestik, harga emas saat ini diperdagangkan di sekitar Rp2,15 juta per gram.

Adapun mata uang Rupiah tercatat melemah ke posisi Rp16.635 per dolar AS, sedangkan IHSG ditutup turun tipis 0,22 persen ke level 8.184,06. Sejumlah saham besar seperti BMRI, BBRI, ADRO, GOTO, dan HMSP menjadi penopang utama pergerakan indeks sepanjang hari.

“Secara keseluruhan, IHSG masih bergerak terbatas dalam rentang 8.145 hingga 8.231. Sentimen eksternal, terutama dari kebijakan moneter global dan hubungan dagang AS–China, masih akan mempengaruhi arah pasar ke depan,” tutup Gunawan. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE