MEDAN (Waspada.id): Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pada November 2025 menunjukkan tren kenaikan secara tahunan. Berdasarkan pemantauan di delapan kabupaten/kota, inflasi year-on-year (y-on-y) tercatat sebesar 3,96 persen, meningkat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,21 pada November 2024 menjadi 110,42 pada November 2025.
Kepala BPS Sumatera Utara, Asim Saputra, menjelaskan bahwa meski secara tahunan terjadi inflasi, pada November 2025 justru tercatat deflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,42 persen, dengan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) berada di angka 2,96 persen.
“Inflasi secara tahunan terutama disumbang oleh kenaikan harga komoditas pangan, perawatan pribadi, dan sejumlah komponen biaya transportasi serta pendidikan,” ujar Asim Saputra di Medan, Senin (1/12/2025).
Asim menyebut sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks, antara lain: Makanan, minuman dan tembakau naik 6,52 persen, Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik signifikan 13,12 persen, Kesehatan naik 4,02 persen, Transportasi naik 2,27 persen, Pendidikan naik 2,82 persen, Penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,15 persen.
Sementara satu kelompok justru mencatat penurunan indeks, yakni perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen.
Menurut Asim, sejumlah komoditas memberikan andil inflasi y-on-y, di antaranya Cabai merah, Emas perhiasan, Beras, Ikan dencis, tongkol, kembung, Daging ayam ras, Telur ayam ras, Akademi/perguruan tinggi, Bawang merah, Kangkung, cabai rawit, cabai hijau, Kontrak rumah.
“Adapun komoditas yang memberi andil deflasi y-on-y meliputi tomat, bawang putih, daging babi, brokoli, detergen bubuk, popok bayi sekali pakai, pembasmi nyamuk spray, ikan mujair, sawi putih, alpukat, pir, buah naga, hingga susu bubuk balita,” paparnya.
Untuk perkembangan m-to-m, Asim menyampaikan bahwa sebagian besar komoditas justru memberikan andil deflasi. Penekan harga terbesar antara lain: Cabai merah, Tomat, Kentang, Cabai hijau, Beras, Ikan dencis, Kol putih, Bahan bakar rumah tangga.
Sementara komoditas penyumbang inflasi bulanan antara lain angkutan udara, ikan kembung, daging ayam ras, emas perhiasan, telur ayam ras, bayam, jeruk, wortel, serta makanan ringan.
Asim menegaskan bahwa seluruh kabupaten/kota IHK di Sumatera Utara mencatat inflasi y-on-y pada November 2025. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunung Sitoli sebesar 5,17 persen dengan IHK 111,50. Inflasi terendah terjadi di Kabupaten Karo sebesar 2,34 persen dengan IHK 109,68.
Pada periode yang sama, seluruh daerah IHK di Sumut mengalami deflasi m-to-m, dengan yang terdalam terjadi di Kabupaten Labuhanbatu.
“Pergerakan harga di Sumatera Utara pada November menunjukkan dinamika yang dipengaruhi oleh pola panen, distribusi, dan faktor musiman. Kami akan terus memantau kondisi harga untuk memberikan data yang akurat bagi pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi,” tutup Asim Saputra. (id09)












