MEDAN (Waspada): Smartfren Community Medan kembali menyelenggarakan program Teman Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Medan, Sumatera Utara, Senin (1/10). Ini merupakan seri pelatihan singkat yang digelar sebagai kelanjutan dari pelatihan literasi digital beberapa bulan lalu.
Kali ini pelatihan yang diberikan mencakup strategi pemasaran terkini serta berbagai topik seputar produk berorientasi ekspor. Harapannya wawasan yang diperoleh dalam acara ini dapat menginspirasi dan memberikan dampak positif pada para pelaku usaha setempat.
“Kami yakin akses internet serta keahlian memanfaatkan teknologi tersebut akan sangat bermanfaat pelaku usaha lokal. Jika sebelumnya kita telah berbagi mengenai pemanfaatan internet untuk memperkuat produk dan menjangkau pelanggan, kali ini kita ingin memperluas wawasan dengan topik strategi pemasaran dan sharing mengenai produk berorientasi ekspor. Tentu saja kami tidak akan berhenti di sini. Harapan kami dapat secara rutin menyelenggarakan acara sejenis sehingga dapat memberikan manfaat positif untuk usaha lokal di Medan dan sekitarnya,” ujar Dani Akhyar selaku Head of Corporate Communications & CSR Smartfren.
Acara tersebut diselenggarakan Smartfren Community Medan melalui kolaborasi bersama Mirza Sumantri; seorang praktisi ekspor sekaligus pemilik usaha Risolasol dan Wedang Rempah Nusantara.
Adapun materi yang diberikan antara lain berupa tips dan trik produk berorientasi ekspor, tips merancang strategi pemasaran, serta tips untuk menarik minat investor. Total sejumlah 50 peserta yang seluruhnya merupakan UMKM lokal Medan hadir mengikuti pelatihan.
Teman UMKM merupakan salah satu program sustainability Smartfren yang bertujuan mengembangkan potensi usaha lokal dan meningkatkan literasi digital mereka.
Selain sesi pelatihan singkat di Medan, program ini telah berjalan secara konsisten di berbagai wilayah operasional Smartfren yang lainnya. Salah satunya berupa pelatihan intensif UMKM Go Digital yang dijalankan secara intensif di Kecamatan Cikalong Wetan dan Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Solo, dan Cilacap. (m31)
