MEDAN (Waspada.id): Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan terus berupaya membekali mahasiswanya dengan teknologi terkini dalam bidang pertanian. Terbaru, puluhan mahasiswa dari jurusan Perkebunan mengikuti pelatihan intensif tentang pemetaan lahan menggunakan drone.
Pelatihan berlangsung tiga kali, tepatnya pada tanggal 2, 11, dan 16 Oktober 2025., bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda pertanian yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan mampu menerapkan konsep pertanian presisi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam keterangan terpisah menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Polbangtan Medan.
“Saya sangat bangga melihat semangat mahasiswa Polbangtan Medan dalam mempelajari teknologi drone. Ini adalah langkah yang tepat untuk mewujudkan pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Pertanian presisi adalah masa depan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“BPPSDMP terus mendorong Polbangtan di seluruh Indonesia untuk mengembangkan program-program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri pertanian. Penggunaan teknologi drone dalam pertanian adalah salah satu contohnya. Kami berharap, lulusan Polbangtan dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi di sektor pertanian,” katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap, menambahkan bahwa pelatihan drone ini merupakan bagian dari upaya Polbangtan Medan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing.
“Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengoperasikan teknologi pertanian modern. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pertanian Indonesia,” tuturnya.
Pelatihan ini dipandu oleh pilot drone profesional dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI). Materi yang diberikan meliputi pengenalan drone, pemetaan digital, teknik penerbangan, hingga pengolahan data menjadi peta digital menggunakan aplikasi DroneDeploy. Mahasiswa juga diajak berdiskusi tentang potensi pengembangan teknologi drone untuk kegiatan penyuluhan di masa depan, seperti pemantauan serangan hama dan pendataan tanaman.
Shandy Fahrezi, mahasiswa kelas BUN 3B yang juga peserta pelatihan, mengungkapkan antusiasmenya. “Kami sangat bersemangat mengikuti pelatihan ini. Drone bukan lagi sekadar alat mainan, tetapi perangkat canggih yang dapat membantu kami dalam memetakan lahan, mendeteksi kondisi tanaman, dan merencanakan pola tanam dengan lebih efisien,” kata Shandy.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, diharapkan mahasiswa Polbangtan Medan dapat menjadi motor penggerak pertanian presisi di Indonesia. Mereka diharapkan mampu menerapkan teknologi drone dalam kegiatan penyuluhan, membantu petani dalam mengambil keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. (id09)
